Sering Merasa Ngantuk? Waspada! Bisa Jadi Anda Terjangkit Narkolepsiii

Rabu, 05 Juli 2023 - 13:03 WIB
loading...
Sering Merasa Ngantuk?...
Narkolepsi merupakan penyakit langka yang memengaruhi 1 : 2.000 orang. Kondisi ini dilihat dari sistem saraf terganggu dan menyebabkan rasa kantuk berlebih pada siang hari atau mendadak terlelap tanpa kenal batas waktu dan tempat. Foto Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Pernahkah Anda mengalami kantuk berat selama bertahun-tahun walaupun sudah tidur cukup? Kalau ya, bisa jadi Anda terjangkit narkolepsi atau gangguan tidur akut.

Narkolepsi merupakan penyakit langka yang memengaruhi 1 : 2.000 orang. Kondisi ini dilihat dari sistem saraf terganggu dan menyebabkan rasa kantuk berlebih pada siang hari atau mendadak terlelap tanpa kenal batas waktu dan tempat.

Tidak hanya menghambat aktivitas sehari-hari, kondisi tersebut juga dapat membahayakan penderitanya. Penderita narkolepsi sulit untuk terjaga dalam waktu lama bagaimanapun kondisinya. Hal ini yang menyebabkan jam tidur tidak normal dan memengaruhi kualitas hidup.



Gejala narkolepsi dapat diketahui mulai dari usia 10-25 tahun. Namun, penyakit ini jarang diketahui dan rentan misdiagnosis.

Narkolepsi tidak hanya memiliki gejala tidur berlebihan, namun dapat pula disertai dengan sleep paralysis, halusinasi, dan katapleksi. Katapleksi merupakan melemah atau hilangnya kontrol pada otot wajah, leher, dan lutut.

Ada dua tipe narkolepsi. Narkolepsi yang disertai dengan katapleksi adalah narkolepsi tipe 1, sedangkan narkolepsi tanpa katapleksi disebut tipe 2.

Pemicu narkolepsi hingga kini belum dapat dipastikan. Akan tetapi, sebagian besar pengidap narkolepsi memiliki kadar hipokretin rendah.

Hipokretin adalah zat kimia dalam otak untuk mengatur waktu tidur. Ada dugaan bahwa beberapa penyakit dapat merusak bagian otak penghasil hipokretin yaitu tumor otak, cedera kepala, ensefalitis, dan multiple sclerosis.

Selain penyakit tersebut, beberapa faktor juga dapat meningkatkan risiko terjadinya narkolepsi, yakni berusia 10-30 tahun, perubahan hormon terutama pada masa pubertas atau menopause, stres, perubahan pola tidur, infeksi bakteri streptokokus atau infeksi flu babi, dan kelainan genetik.

Gejala narkolepsi dapat terjadi secara beruntun selama beberapa minggu dan menjadi bertahun-tahun. Di bawah ini merupakan gejala narkolepsi umum yang perlu Anda perhatikan.

1. Kantuk Berlebihan pada Siang Hari

Pengidap narkolepsi merasa selalu mengantuk di siang hari, sulit terjaga, dan sulit berkonsentrasi.


2. Serangan Tidur

Salah satu gejala umum narkolepsi adalah mendadak terlelap tanpa tahu tempat dan waktu. Jika ini tidak dikendalikan, serangan tidur bisa terjadi beberapa kali dalam sehari.

3. Mengalami Katapleksi

Katapleksi atau kondisi melemahnya otot secara tiba-tiba diawali dengan tungkai terasa lemas, penglihatan berbayang, kepala lunglai, rahang turun, dan bicara cadel. Kondisi ini berlangsung beberapa menit dan biasanya disebabkan oleh emosi tertentu seperti terkejut, marah, senang, dan tertawa. Penderita narkolepsi umumnya mengalami katapleksi 1-2 kali dalam setahun.

4. Ketindihan atau Sleep Paralysis

Sleep paralysis terjadi saat pengidap tidak mampu bergerak atau berbicara saat hendak terbangun atau mulai tertidur.

5. Halusinasi

Pengidap narkolepsi kadang melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata, baik saat akan tidur maupun bangun tidur.

Tidak hanya gejala umum di atas, narkolepsi juga disertai gejala lain seperti gangguan ingatan, sakit kepala, depresi, keinginan untuk makan secara berlebihan, kelelahan ekstrem, dan merasa letih secara berangsur-angsur. MG/Shavna Dewati Setiawan
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1861 seconds (0.1#10.140)