4 Cara Siasati Adiksi Terhadap Karbohidrat

Rabu, 19 Oktober 2016 - 07:06 WIB
4 Cara Siasati Adiksi Terhadap Karbohidrat
4 Cara Siasati Adiksi Terhadap Karbohidrat
A A A
JAKARTA - Mengonsumsi karbohidrat telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Bahkan nampaknya tak bisa lepas dari karbohidrat, terutama nasi dan tepung. Padahal, mengonsumsi karbohidrat berlebih dapat memicu berbagai penyakit seperti, jantung, stroke, obesitas, dan diabetes mellitus karena kadar gula, daram, dan tepung yang tinggi.

Pakar Diet dan Pengamat Gaya Hidup dr Grace Judio-Kahl memaparkan cara menyiasati adiksi terhadap karbohidrat atau carbohydrate addiction. Hal itu diungkap pada Jakarta Food Editor’s Club (JFEC) Gathering yang digelar oleh PT Unilever Indonesia.

1. Body Scanning
Body Scanning merupakan metode yang digunakan untuk merefleksikan keinginan menyantap makanan dengan menanyakannya kepada diri sendiri. “Jadi tanya sama diri sendiri, ‘saya mau makan ini, yang bikin pengin makan itu otak, mata, hidung, mulut, atau perut?’. Kita makan itu harus perut yang minta. Jadi dilatih tubuhnya kalau bukan perut yang minta makan, jangan makan” ungkap dr Grace.

2. Porsi dan Nutrisi Makanan Seimbang
Untuk memperoleh gizi seimbang, konsumsi karbohidrat kompleks, protein, lemak, vitamin, dan mineral harus sesuai. “Perbanyak sayur dan buah-buahan, konsumsi protein seperti ayam, ikan, atau kacang-kacangan, kemudian karbohidratnya beras, gandum, atau pasta, dan minum air putih delapan gelas per hari,” jelas dr Grace.
Selain itu, batasi konsumsi roti atau beras putih bagi yang memiliki masalah dengan gula darah.

3. Low Glycemic Index (GI)
Makanan dengan index GI tinggi dapat meningkatkan glukosa darah lebih cepat dari makanan dengan GI medium atau rendah. “Makanan dengan GI rendah itu roti gandum, oatmeal, muesli, pasta, ubi, jadung, buah-buahan, sayuran,” bebernya.
Sedangkan makanan dengan index GI tinggi yang perlu dibatasi adalah roti atau bagel, corn flakes, oatmeal cepat saji, nasi, macaroni keju, kentang, labu, kue beras, berondong jagung, biscuit asin, melon, dan nanas.

4. Awasi Asupan Gula, Garam, dan Kalori
Garam dan gula merupakan bahan utama yang umum ditemukan pada makanan, khususnya makanan kemasan. Dengan membaca label gizi tentu akan membantu dalam pemilihan produk kemasan yang akan dikonsumsi.
Menurut pedoman Permenkes 30 tahun 2013, konsumsi gula yang dianjurkan tidak boleh lebih dari 50 gram atau 6 sdm per orang dalam sehari. Sedangkan konsumsi garam tidak boleh melebihi 5 gram atau 1 sdt per orang per harinya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5104 seconds (0.1#10.140)