Cegah Stunting di Indonesia dengan Memaksimalkan Peran Kader, Ini Saran Pakar Gizi

Kamis, 13 Juli 2023 - 13:47 WIB
loading...
Cegah Stunting di Indonesia dengan Memaksimalkan Peran Kader, Ini Saran Pakar Gizi
Seminar Peningkatan Kapasitas Kader Kampung KB sebagai Upaya Menuju Keluarga Bebas Stunting di Kota Palembang, beberapa waktu lalu. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Berbagai upaya pencegahan stunting terus dilakukan di Indonesia. Hal itu juga menjadi fokus utama dalam peringatan Hari Keluarga Nasional di tahun ini yang mengangkat tema Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju.

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan KB Nasional (BKKBN), Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si, M.Eng, menyampaikan bahwa sejak 2021, BKKBN telah menyelenggarakan kegiatan inovatif yaitu Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung Keluarga Berkualitas.

Menurutnya, DASHAT merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting, melalui pemanfaatan sumber daya lokal, termasuk bahan pangan lokal, yang dapat dipadukan dengan sumber daya/kontribusi kemitraan lainnya.

"Kita harus wujudkan DASHAT sebagai bentuk kepedulian antar sesama, kepedulian terhadap persiapan generasi berkualitas di masa datang, dan tentunya juga sebagai upaya peningkatan ekonomi keluarga," ujar Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto dalam seminar Peningkatan Kapasitas Kader Kampung KB sebagai Upaya Menuju Keluarga Bebas Stunting yang diikuti 100 kader Kampung KB, Kelompok Kerja, dan Tim Pendamping Keluarga dari 4 Kampung KB di Kota Palembang, beberapa waktu lalu.



"Kami menyelenggarakan DASHAT di Kampung Keluarga Berkualitas sebagai aktivitas nyata dalam upaya pembentukan keluarga berkualitas. Sampai Juni 2023, program DASHAT telah mencapai 3.530 titik. Kami berharap seluruh Kampung Keluarga Berkualitas dapat membentuk DASHAT," lanjut dia.

Pakar gizi sekaligus Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Ali Khomsan menambahkan bahwa percepatan penurunan angka stunting nasional membutuhkan sinergi dan kerja sama yang kuat antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

"Para kader memiliki peran kunci dalam menyampaikan informasi tentang pentingnya gizi seimbang dan praktik kebiasaan baik kepada keluarga yang harus dilakukan sejak dini khususnya para ibu dengan menjaga asupan makanan mulai dari memenuhi kebutuhan gizi saat hamil," tuturnya.

"Maka dari itu, memberdayakan para kader merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman gizi di masyarakat. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki, mereka dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam mendorong perubahan perilaku menuju pola makan yang sehat dan pencegahan stunting," jelas Prof. Ali Khomsan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Corporate Affairs PT Nestle Indonesia, Sufintri Rahayu menyampaikan bahwa pihaknya sangat senang dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari pemerintah pusat dan daerah untuk bergotong royong dalam percepatan penurunan angka stunting nasional.

Sementara, seminar gizi yang digelar Nestle Indonesia tersebut tidak hanya mendatangkan para pakar soal gizi, tetapi juga menghadirkan kegiatan lainnya, salah satunya live cooking menu praktis sumber olahan protein hewani untuk penuhi gizi seimbang.

"Kami berharap seminar dan juga live cooking ini dapat menjadi bekal bagi para kader yang merupakan ujung tombak untuk meneruskan pengetahuan kepada para orang tua dalam menyiapkan asupan gizi yang baik bagi keluarga, sehingga dapat menuju keluarga bebas stunting," pungkasnya.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1393 seconds (0.1#10.140)