Petik Pelajaran Berharga usai Alami Pelecehan, Abidzar Al Ghifari: Lebih Menjaga Diri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Abidzar Al Ghifari buka suara usai mengalami pelecehan saat mengisi sebuah acara untuk bernyanyi di salah satu cafe. Mulanya, putra mendiang Ustaz Jefri Al Buchori itu sedang menikmati lagu bersama para pengunjung, tetiba ada seorang wanita menyentuh bokongnya.
Atas kejadian itulah, ingin menjadikan peristiwa itu sebagai sebuah pelajaran berharga. Bukan hanya berkoar-koar soal kehati-hatian terhadap tindak pelecehan melainkan pembelajaran soal etika yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Buat gue itu bisa dijadikan pembelajaran, makanya harus speak up soal ini. Itu juga bisa mengajarkam soal etika dan membersihkan hati. Gue juga ngerti mungkin kemarin itu oknum dia terlalu happy dan ga bisa kontrol mungkin," ujar Abidzar saat dijumpai di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Lagi-lagi Abidzar menerangkan jika menjaga hati agar selalu bersih, termasuk tidak tersulut emosi adalah salah satu bentuk upaya untuk selalu menjaga etika dalam kehidupan sehari-hari.
"Cuma yang perlu diketahui itu bisa dijadikan pelajaran untuk lebih menjaga hati dan menjaga etika yang lebih baik, karena etika kan mulai dari hati," sambungnya.
Meski demikian, Abidzar mengaku kedepannya dirinya akan semakin berusaha untuk menjaga diri dengan baik agar tak terulang kejadian serupa.
"Pasti sih, maksudnya untuk lebih menjaga diri lagi pasti supaya tidak terjadi kejadian seperti itu lagi," sambungnya.
Abidzar yang sebelumnya mengisahkan peristiwa pelecehan tersebut di media sosialnya mengungkap jika niatnya hanya untuk mengedukasi, bukan untuk menyudutkan oknum tersebut sehingga ia memilih untuk tak terlalu mengumbar identitas oknum tersebut ke publik.
"Gue nge blow up ke media sosial bukan ingin menyudutkan tapi karena gue mau mengedukasi orang-orang makanya gue gak tunjukin nomornya atau mukanya," pungkasnya.
Atas kejadian itulah, ingin menjadikan peristiwa itu sebagai sebuah pelajaran berharga. Bukan hanya berkoar-koar soal kehati-hatian terhadap tindak pelecehan melainkan pembelajaran soal etika yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Buat gue itu bisa dijadikan pembelajaran, makanya harus speak up soal ini. Itu juga bisa mengajarkam soal etika dan membersihkan hati. Gue juga ngerti mungkin kemarin itu oknum dia terlalu happy dan ga bisa kontrol mungkin," ujar Abidzar saat dijumpai di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Lagi-lagi Abidzar menerangkan jika menjaga hati agar selalu bersih, termasuk tidak tersulut emosi adalah salah satu bentuk upaya untuk selalu menjaga etika dalam kehidupan sehari-hari.
"Cuma yang perlu diketahui itu bisa dijadikan pelajaran untuk lebih menjaga hati dan menjaga etika yang lebih baik, karena etika kan mulai dari hati," sambungnya.
Meski demikian, Abidzar mengaku kedepannya dirinya akan semakin berusaha untuk menjaga diri dengan baik agar tak terulang kejadian serupa.
"Pasti sih, maksudnya untuk lebih menjaga diri lagi pasti supaya tidak terjadi kejadian seperti itu lagi," sambungnya.
Abidzar yang sebelumnya mengisahkan peristiwa pelecehan tersebut di media sosialnya mengungkap jika niatnya hanya untuk mengedukasi, bukan untuk menyudutkan oknum tersebut sehingga ia memilih untuk tak terlalu mengumbar identitas oknum tersebut ke publik.
"Gue nge blow up ke media sosial bukan ingin menyudutkan tapi karena gue mau mengedukasi orang-orang makanya gue gak tunjukin nomornya atau mukanya," pungkasnya.
(hri)