Podcast Aksi Nyata Perindo: Bullying Dapat Memicu Keinginan Bunuh Diri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus bullying atau perundungan di Indonesia diklaim masih menjadi yang tertinggi. Akibatnya, seseorang yang mengalami hal tersebut bisa berdampak pada keinginannya untuk bunuh diri karena merasa sendiri.
Sementara berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) di tahun 2021 tercatat 594 kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di sekolah dengan jumlah korban sebanyak 717 orang.
Menanggapi hal tersebut, Bacaleg DPRD DKI Jakarta Dapil 8 Partai Perindo Audrey Sarah Zefanya Limbong mengatakan, adanya perundungan berdampak pada berakhirnya hidup seseorang menjadi sesuatu yang sangat tragis.
Audrey bilang, untuk menghadapi itu semua perlu adanya pola asuh anak yang tepat dari orangtuanya. Sehingga mengajarkan anak sedini mungkin untuk memiliki rasa empati, maka kelak tidak mudah merundung seseorang hanya karena kekurangan yang dimiliki orang lain itu sendiri.
Lebih lanjut kata dia, pelaku perundung ini bisa saja memiliki masalah di rumahnya sendiri yang tidak bisa diungkapkan. Sehingga dirinya mencari pelampiasan, yakni membully orang lain.
"Jadi sebenarnya tergantung pola asuh orangtuanya, karena harus dari rumah dulu kalau menurut saya," terangnya dalam Podcast Aksi Nyata bersama Partai Perindo dengan tema Miris! Bullying Telah Menyebabkan Depresi Hingga Kematian, Senin (17/7/2023).
Audrey menjelaskan, bahwa bully adalah tindakan yang intimidatif. Untuk itu dari pihak sekolah hingga lembaga lainnya, perlu adanya pembinaan khusus terkait dengan perundungan ini.
"Kalau bisa dimasukkan ke kurikulum, karena itu penting banget di luar udah banyak yang seperti itu," kata Audrey.
Hingga akhirnya Audrey bergabung dengan Partai Perindo, sebagai bagian dari tujuannya untuk mengatasi perundungan yang masih sering terjadi di Indonesia. Merangkul mereka yang merasa ter-bully, sehingga pihaknya menyediakan wadah untuk nantinya bisa menyelesaikan kasus tersebut.
Lihat Juga: Ditunjuk Jadi Bendahara, dr. Aulia Risma Dipaksa Kumpulkan Uang dari Rekan Seangkatan untuk Kebutuhan Senior
Sementara berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) di tahun 2021 tercatat 594 kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di sekolah dengan jumlah korban sebanyak 717 orang.
Menanggapi hal tersebut, Bacaleg DPRD DKI Jakarta Dapil 8 Partai Perindo Audrey Sarah Zefanya Limbong mengatakan, adanya perundungan berdampak pada berakhirnya hidup seseorang menjadi sesuatu yang sangat tragis.
Audrey bilang, untuk menghadapi itu semua perlu adanya pola asuh anak yang tepat dari orangtuanya. Sehingga mengajarkan anak sedini mungkin untuk memiliki rasa empati, maka kelak tidak mudah merundung seseorang hanya karena kekurangan yang dimiliki orang lain itu sendiri.
Lebih lanjut kata dia, pelaku perundung ini bisa saja memiliki masalah di rumahnya sendiri yang tidak bisa diungkapkan. Sehingga dirinya mencari pelampiasan, yakni membully orang lain.
"Jadi sebenarnya tergantung pola asuh orangtuanya, karena harus dari rumah dulu kalau menurut saya," terangnya dalam Podcast Aksi Nyata bersama Partai Perindo dengan tema Miris! Bullying Telah Menyebabkan Depresi Hingga Kematian, Senin (17/7/2023).
Audrey menjelaskan, bahwa bully adalah tindakan yang intimidatif. Untuk itu dari pihak sekolah hingga lembaga lainnya, perlu adanya pembinaan khusus terkait dengan perundungan ini.
"Kalau bisa dimasukkan ke kurikulum, karena itu penting banget di luar udah banyak yang seperti itu," kata Audrey.
Hingga akhirnya Audrey bergabung dengan Partai Perindo, sebagai bagian dari tujuannya untuk mengatasi perundungan yang masih sering terjadi di Indonesia. Merangkul mereka yang merasa ter-bully, sehingga pihaknya menyediakan wadah untuk nantinya bisa menyelesaikan kasus tersebut.
Lihat Juga: Ditunjuk Jadi Bendahara, dr. Aulia Risma Dipaksa Kumpulkan Uang dari Rekan Seangkatan untuk Kebutuhan Senior
(hri)