Prevalensi Obesitas di Indonesia Meningkat, Ini Terobosan Baru Penurunan Berat Badan

Rabu, 26 Juli 2023 - 22:50 WIB
loading...
Prevalensi Obesitas...
Obesitas atau kelebihan berat badan sampai hari ini prevalensinya semakin meningkat setelah pandemi Covid-19. Masyarakat Indonesia masih mencari solusi. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Obesitas atau kelebihan berat badan menjadi masalah di Indonesia yang sampai hari ini prevalensinya semakin meningkat setelah pandemi Covid-19. Masyarakat Indonesia masih mencari solusi yang nyaman dan aman untuk dapat mengatasinya tanpa memberikan efek samping yang merugikan.

Berdasarkan masalah tersebut, Regenesis Indonesia menghadirkan program penurunan berat badan terobosan baru di dunia. Program penurunan berat badan yang bernama program Allurion atau gastric ballon ini dihadirkan tanpa operasi, tanpa anestesi dan tanpa endoskopi.

Balon yang awalnya berbentuk kapsul nantinya akan menjadi balon di dalam lambung setelah 15 menit - 20 menit diaplikasikan. Balon Allurion merupakan balon satu-satunya di dunia yang diaplikasikan tanpa endoskopi, serta dilengkapi dengan alat monitoring canggih.

Yaitu dengan Allurion connected scale and health tracker yang terhubung dengan Allurion Mobile Apps yang dapat di download dari Appstore ataupun juga Playstore. "Harapannya teknologi ini akan dapat menjadi solusi menekan obesitas di Indonesia," kata Director PT Regenesis Indonesia Ron Pirolo.



Allurion official training yang khusus dihadirkan untuk para ahli di Indonesia dilaksanakan di pertengahan bulan Juni 2023. Acara ini ikuti oleh beberapa rumah sakit besar dan klinik di Jakarta serta Surabaya. Hal ini menjadi angin segar bagi Indonesia yang akhirnya memiliki program penurunan berat badan dan terhindar dari efek yoyo yang biasanya dihadapi oleh pasien.

Ron mejelaskan bahwa Allurion official training batch I menghadirkan narasumber Allurion dari Australia, Kate Blake Medical Spesializ ANZ Allurion Technologies untuk memberikan pelatihan. Mulai dari perkenalan profil produk, pembelajaran mengenai implementasi dengan langsung melihat bagaimana balon itu mengembang sebagai alat peraga.

Ballon Allurion membuat para ahli semakin percaya untuk memilih Allurion sebagai alternatif penurunan berat badan. Menurut jurnal penelitian 2021 dari Kementrian Kesehatan Kuwait hasil review berbagai jenis ballon yang ada dikatakan bahwa hanya ballon Allurion berbahan dasar polymer film / capsul vegetative.

Di mana nantinya dapat terdegradasi secara natural setelah empat bulan. Selain itu merupakan ballon satu-satunya yang tidak menggunakan endoskopi yang sangat membantu para dokter dalam memberikan kenyamanan bagi pasiennya. Review dari berbagai negara juga menyatakan bahwa dengan program Allurion ini dokter menemukan solusi untuk efek yoyo yang sering dihadapi dari berbagai program penurunan berat badan.



"Aplikasi yang dikembangkan oleh Allurion ini juga menjadi hal yang inovatif karena semua terhubung. Sehingga pasien juga dapat memonitor secara mandiri, secara psikologis pasien juga menjadi sangat nyaman dan yakin karena seolah dokter selalu ada didekat mereka," jelas Kate Blake.

Allurion Mobile Apps bisa memonitor banyak data seperti berat badan, BMI, body fat, musscle mass, bone, body water, BMR, visceral fat dari beberapa aktivitas yang tercakup seperti langkah kaki, waktu istirahat, olahraga dan lainnya.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2124 seconds (0.1#10.140)