Tingkatkan Akses Obat dan Alat Kesehatan, 11 Negara Ini Kolaborasi di Asia Tenggara
loading...
A
A
A
“Di samping itu, otoritas regulatori obat juga dapat mendorong pemangku kepentingan untuk menyediakan obat esensial yang terjangkau, yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan. Ini menjadi hal yang krusial sebagai prioritas utama kita dan sejalan dalam pencapaian sustainable development goal 3, yaitu untuk memastikan dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bagi semua kalangan di semua usia,” tambahnya.
Penny juga menegaskan bahwa dengan memastikan ketersediaan dan keterjangkauan obat saja tidaklah cukup. Lebih dari itu, yang juga perlu menjadi prioritas adalah memastikan obat-obat tersebut digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab.
“Jadi tidak hanya memastikan obat yang aman dan bermutu, tetapi juga penggunaan obat tersebut dengan cara yang tepat, pada waktu yang tepat, dan untuk tujuan yang tepat,” tambahnya.
Director Department of Health Systems Development (HSD) WHO SEARO, Dr. Manoj Jhalani, yang mewakili Regional Director WHO SEARO, memberikan apresiasi kepada BPOM dan Kementerian Kesehatan atas kepemimpinan yang kuat dan kesediaan untuk memfasilitasi pertemuan yang sangat penting ini.
Ia menyampaikan bahwa Indonesia mampu belajar dari pengalaman untuk memperkuat dan mengembangkan sistem dan kapasitas regulatorinya kemudian membagikannya kepada negara anggota SEARN.
“Saya yakin, dalam waktu yang tidak lama Indonesia akan menjadi salah satu otoritas regulator obat yang kuat,” tuturnya.
Penny juga menegaskan bahwa dengan memastikan ketersediaan dan keterjangkauan obat saja tidaklah cukup. Lebih dari itu, yang juga perlu menjadi prioritas adalah memastikan obat-obat tersebut digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab.
“Jadi tidak hanya memastikan obat yang aman dan bermutu, tetapi juga penggunaan obat tersebut dengan cara yang tepat, pada waktu yang tepat, dan untuk tujuan yang tepat,” tambahnya.
Director Department of Health Systems Development (HSD) WHO SEARO, Dr. Manoj Jhalani, yang mewakili Regional Director WHO SEARO, memberikan apresiasi kepada BPOM dan Kementerian Kesehatan atas kepemimpinan yang kuat dan kesediaan untuk memfasilitasi pertemuan yang sangat penting ini.
Ia menyampaikan bahwa Indonesia mampu belajar dari pengalaman untuk memperkuat dan mengembangkan sistem dan kapasitas regulatorinya kemudian membagikannya kepada negara anggota SEARN.
“Saya yakin, dalam waktu yang tidak lama Indonesia akan menjadi salah satu otoritas regulator obat yang kuat,” tuturnya.
(hri)