8 Kebiasaan Sehat yang Bisa Bikin Panjang Umur hingga 24 Tahun

JAKARTA - Beberapa kebiasaan sehat bisa membuat panjang umur hingga 24 tahun. Temuan ini berdasarkan studi baru yang meneliti gaya hidup ketika diadopsi pada usia paruh baya dapat memperpanjang umur.

Para peneliti menggunakan data dari rekam medis dan kuesioner dari 719.147 yang terdaftar dalam MVP Program Veterans Affairs Million Veteran. Data yang digunakan untuk penelitian ini dikumpulkan antara 2011 dan 2019.

Dilansir dari Medical News Today, Rabu (2/8/2023) penelitian ini menampilkan veteran AS berusia antara 40 dan 99 tahun. Di mana lebih dari 30.000 peserta meninggal selama masa penelitian.

"Kami melihat semua penyebab kematian dalam penelitian ini menggunakan model regresi cox proportional hazard dan umur panjang menggunakan metode multi-lifetable, menghitung umur panjang untuk veteran pria dan veteran wanita secara terpisah," kata Xuan-Mai T Nguyen, seorang spesialis ilmu kesehatan di Departemen Urusan Veteran.



Veteran yang mengadopsi delapan kebiasaan mengalami penurunan kematian sebesar 13 persen dari penyebab apa pun. Dibandingkan dengan mereka yang tidak mengadopsi delapan kebiasaan tersebut.

Studi tersebut menemukan bahwa pria yang mengadopsi kedelapan kebiasaan pada usia 40 tahun diperkirakan akan hidup 24 tahun lebih lama. Wanita yang mengadopsi delapan kebiasaan pada usia 40 tahun akan hidup 23 tahun lebih lama dibandingkan dengan mereka yang tidak mengadopsi sama sekali.

Delapan kebiasaan sehat tersebut meliputi:

1. Tetap aktif secara fisik
2. Hindari merokok
3. Kelola stres
4. Diet sehat
5. Hindari minuman alkohol
6. Tidur berkualitas
7. Pertahankan hubungan sosial yang positif
8. Tidak kecanduan opioid

“Veteran yang berkomitmen pada perubahan moderat untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat selama usia paruh baya dapat memperpanjang harapan hidup mereka,” jelas Nguyen.



Para peneliti menemukan bahwa aktivitas fisik yang rendah, penggunaan opioid, dan merokok memiliki dampak terbesar pada umur seseorang. Selama masa studi, kebiasaan ini dikaitkan dengan risiko kematian 30 persen hingga 45 persen lebih tinggi.

Stres, minum alkohol berlebihan, pola makan yang buruk, dan tidur kurang dikaitkan dengan sekitar 20 persen - 30 persen peningkatan risiko kematian selama masa studi. Sebagai perbandingan, kurangnya hubungan sosial yang positif dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 5 persen.