Studi: Orang Narsis Cenderung Abaikan Pedoman Pandemi

Rabu, 29 Juli 2020 - 10:20 WIB
loading...
Studi: Orang Narsis Cenderung Abaikan Pedoman Pandemi
Kecenderungan narsisistik dapat berubah atau membaik dengan dukungan profesional yang tepat dari seorang terapis. Foto Ilustrasi/Shutterstock
A A A
JAKARTA - Sebuah penelitian baru-baru ini telah memberikan bukti bahwa orang narsis lebih cenderung mengabaikan pedoman pemerintah dan berbagai organisasi global selama pandemi COVID-19.

Narsis didefinisikan sebagai orang yang kurang empati atau memiliki rasa kepentingan diri yang tinggi. ( a)

Dalam peneilitian , para peneliti mensurvei 755 orang di Polandia tentang kepribadian mereka dan tindakan pencegahan selama pandemi. Jawabannya dicatat sepanjang 15 hari selama minggu ketiga dan keempat masa penguncian yang dimandatkan pemerintah setempat. Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang memiliki sifat kepribadian seperti narsisme, machiavellianism, dan psikopat l ebih mungkin untuk mempraktikkan perilaku mengabaikan mencuci tangan.

Narsisme bukanlah sesuatu yang hanya memengaruhi seberapa sering atau berapa banyak aturan yang Anda ikuti, tapi juga hubungan profesional dan pribadi Anda setiap hari.

Laman Healthline menulis, kecenderungan narsisistik dapat berubah atau membaik dengan dukungan profesional yang tepat dari seorang terapis. Sangat penting untuk membantu mereka yang narsis menemukan motivasi yang tepat.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Personality and Individual Differences. Meskipun temuan tersebut terbatas di Polandia, para peneliti percaya bahwa mereka mungkin dapat diproyeksikan ke populasi global.

Para peneliti menemukan, ada cara untuk membuat narsisis mengubah kebiasaan mereka dan mau mengikuti norma yang direkomendasikan oleh pemerintah. Namun, yang paling penting adalah mengidentifikasi apakah Anda salah satunya. ( )

Berikut 5 tanda Anda adalah seorang narsis dan bagaimana bisa mengubahnya, seperti dikutip dari laman Times Now News, Rabu (29/7).

1. Rasa mementingkan diri yang tinggi.
2. Membutuhkan pujian dan kekaguman yang konstan.
3. Rasa memiliki hak.
4. Memanfaatkan orang lain tanpa rasa malu atau bersalah.
5. Menggertak, mengintimidasi, atau meremehkan orang lain.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1790 seconds (0.1#10.140)