Panji Petualang Harus Konsumsi Obat Diabetes Metformin Seumur Hidup, Amankah untuk Ginjal?
loading...
A
A
A
“Konsumsi Metformin tidak bisa asal-asalan. Tetap ada dosisnya, yaitu 500-200 ml/gram per hari. Itu pun dengan catatan kondisi ginjal harus baik. Karena jika tidak, Metformin justru akan memberikan efek komulatif mengendap di ginjal,” jelasnya.
Askandar menuturkan, Metformin adalah salah satu solusi. Namun, sebenarnya yang lebih penting adalah memperbaiki gaya hidup dengan mengatur dan menjaga pola makan, serta rutin melakukan aktivitas fisik.
Sementara itu, pasien Diabetes Melitus sering kali khawatir bila rutinitas mengonsumsi obat diabetes seumur hidup dapat merusak ginjal. Padahal sebenarnya tidak demikian.
Prof Askandar menegaskan, obat-obatan untuk diabetes dan hipertensi tidak memiliki dampak buruk pada ginjal. Obat diabetes maupun hipertensi yang diberikan kepada pasien justru dapat melindungi ginjal dari kerusakan. Bila tidak dikonsumsi malah mengakibatkan gula darah dan tekanan darah jadi tidak terkontrol yang dapat merusak ginjal.
Sebenarnya, ada beberapa jenis obat yang memiliki efek samping terhadap kerusakan ginjal, seperti obat pereda nyeri dan rematik. Obat-obatan tersebut tetap aman dikonsumsi apabila mengalami keluhan, dosisnya pun harus sesuai, tidak berlebihan.
Oleh karena itu, Askandar berharap tenaga medis dapat memberikan pemahaman yang tepat kepada para pasien. Khususnya terhadap kepatuhan dalam mengonsumsi obat-obatan untuk mengontrol kadar gula darah.
Askandar menuturkan, Metformin adalah salah satu solusi. Namun, sebenarnya yang lebih penting adalah memperbaiki gaya hidup dengan mengatur dan menjaga pola makan, serta rutin melakukan aktivitas fisik.
Sementara itu, pasien Diabetes Melitus sering kali khawatir bila rutinitas mengonsumsi obat diabetes seumur hidup dapat merusak ginjal. Padahal sebenarnya tidak demikian.
Prof Askandar menegaskan, obat-obatan untuk diabetes dan hipertensi tidak memiliki dampak buruk pada ginjal. Obat diabetes maupun hipertensi yang diberikan kepada pasien justru dapat melindungi ginjal dari kerusakan. Bila tidak dikonsumsi malah mengakibatkan gula darah dan tekanan darah jadi tidak terkontrol yang dapat merusak ginjal.
Sebenarnya, ada beberapa jenis obat yang memiliki efek samping terhadap kerusakan ginjal, seperti obat pereda nyeri dan rematik. Obat-obatan tersebut tetap aman dikonsumsi apabila mengalami keluhan, dosisnya pun harus sesuai, tidak berlebihan.
Oleh karena itu, Askandar berharap tenaga medis dapat memberikan pemahaman yang tepat kepada para pasien. Khususnya terhadap kepatuhan dalam mengonsumsi obat-obatan untuk mengontrol kadar gula darah.
(tsa)