Panji Petualang Harus Konsumsi Obat Diabetes Metformin Seumur Hidup, Amankah untuk Ginjal?

Jum'at, 11 Agustus 2023 - 12:50 WIB
loading...
Panji Petualang Harus Konsumsi Obat Diabetes Metformin Seumur Hidup, Amankah untuk Ginjal?
Metformin merupakan obat lama yang menurut guideline dari American Diabetes Association masih menjadi terapi lini pertama penyakit diabetes. Foto/Shutterstock
A A A
JAKARTA - Panji Petualang baru-baru ini menjalani kontrol rutin untuk penyakit diabetes yang dideritanya. Saat diperiksa, kadar gula dalam darah Panji ternyata masih cukup tinggi, yakni 292 miligram/desiliter.

Awalnya, dokter yang memeriksa sempat menyarankan Panji untuk melakukan pengobatan rutin melalui suntik insulin. Namun, karena pria berusia 34 tahun itu phobia jarum suntik, ia lantas disarankan untuk rutin mengonsumsi obat oral bernama Metformin.

Menurut sang dokter, Metmorfin menjadi salah satu obat teraman yang bisa dikonsumsi penderita diabetes karena bisa menurunkan kadar gula darah secara bertahap alias tidak secara drastis.



Panji juga disarankan untuk terus mengonsumsi obat tersebut seumur hidup.

Lantas, amankah mengonsumsi obat Metformin dalam jangka waktu yang panjang? Apakah ada pengaruhnya untuk kondisi ginjal? Berikut ulasannya, dilansir dari laman resmi Dinas Kominfo Jawa Timur, Jumat (11/8/2023).

Obat Metformin memang telah lama terbukti dapat menurunkan kadar gula darah. Namun, manfaat Metformin ternyata tidak sebatas itu saja.

Bagi penyandang diabetes, mengonsumsi Metformin dalam dosis tepat juga bisa memberikan proteksi lebih bagi penyandang diabetes melitus (DM), khususnya bagi mereka perokok aktif.

Metformin merupakan obat lama yang menurut guideline dari American Diabetes Association (ADA) masih menjadi terapi lini pertama penyakit diabetes. Secara biomolekuler, obat ini memiliki seratus manfaat. Selain sebagai obat antidiabetes, juga dapat memberikan efek protektif terhadap sistem metabolik, melindungi jantung dan ginjal. Bahkan dapat mencegah pertumbuhan sel tumor (MCRC).



Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Prof. Dr. dr. Askandar Tjokroprawiro mengungkapkan, efek proteksi yang diperoleh dengan mengonsumsi Metformin telah banyak dipublikasikan di berbagai penelitian di luar negeri.

“Sudah banyak dipublikasikan penelitian tentang benefit lebih dari Metformin ini. Mengonsumsi Metformin dalam jangka panjang mampu memperkecil benjolan tumor pada payudara maupun usus besar,” ujarnya, dilansir dari laman Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur.

Dosis Aman untuk Konsumsi Metformin

Namun, meskipun banyak memberikan proteksi, penggunaannya Metformin harus diawali dengan rekomendasi dokter untuk memastikan kondisi ginjal terlebih dulu. Mengingat pemakaian obat tersebut harus dalam kondisi ginjal yang baik dan dengan takaran dosis yang tepat.

“Konsumsi Metformin tidak bisa asal-asalan. Tetap ada dosisnya, yaitu 500-200 ml/gram per hari. Itu pun dengan catatan kondisi ginjal harus baik. Karena jika tidak, Metformin justru akan memberikan efek komulatif mengendap di ginjal,” jelasnya.

Askandar menuturkan, Metformin adalah salah satu solusi. Namun, sebenarnya yang lebih penting adalah memperbaiki gaya hidup dengan mengatur dan menjaga pola makan, serta rutin melakukan aktivitas fisik.

Sementara itu, pasien Diabetes Melitus sering kali khawatir bila rutinitas mengonsumsi obat diabetes seumur hidup dapat merusak ginjal. Padahal sebenarnya tidak demikian.

Prof Askandar menegaskan, obat-obatan untuk diabetes dan hipertensi tidak memiliki dampak buruk pada ginjal. Obat diabetes maupun hipertensi yang diberikan kepada pasien justru dapat melindungi ginjal dari kerusakan. Bila tidak dikonsumsi malah mengakibatkan gula darah dan tekanan darah jadi tidak terkontrol yang dapat merusak ginjal.

Sebenarnya, ada beberapa jenis obat yang memiliki efek samping terhadap kerusakan ginjal, seperti obat pereda nyeri dan rematik. Obat-obatan tersebut tetap aman dikonsumsi apabila mengalami keluhan, dosisnya pun harus sesuai, tidak berlebihan.

Oleh karena itu, Askandar berharap tenaga medis dapat memberikan pemahaman yang tepat kepada para pasien. Khususnya terhadap kepatuhan dalam mengonsumsi obat-obatan untuk mengontrol kadar gula darah.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1510 seconds (0.1#10.140)