Mengenal Iktiosis, Kulit Bersisik Viral yang Dialami Wanita di Jawa Tengah

Jum'at, 11 Agustus 2023 - 21:03 WIB
loading...
Mengenal Iktiosis, Kulit Bersisik Viral yang Dialami Wanita di Jawa Tengah
Viral seorang wanita memiliki kulit bersisik. Dalam keterangan foto, perempuan bernama Nafiska itu memiliki kelainan kulit bernama iktiosis. Foto/ balmonds.
A A A
JAKARTA - Viral di media sosial seorang wanita asal Jawa Tengah dengan kondisi kulit bersisik. Dalam keterangan foto, perempuan bernama Nafiska itu memiliki kelainan kulit bernama iktiosis. Apa itu?

Dilansir Niams.nih.gov pada Jumat (11/8/2023), iktiosis merupakan kelainan kulit yang menyebabkan kulit kering dan gatal. Dari segi fisik, penderita iktiosis akan mengalami kulit kasar merah dan bersisik.


Gejala iktiosis

Gejala iktiosis sendiri bisa dilihat dari ringan hingga berat. Namun, gejala umum yang dirasakan adalah gatal, kulit kering, kemerahan pada kulit, kulit pecah-pecah hingga bersisik.

Adapun gejala lain dari iktiosis seperti kulit terasa lepuk hingga menyebabkan luka, rambut rontok, mata kering, sulit berkeringat karena sisik di kulit menyumbat kelenjar keringat, hingga sulit mendengar.

Penyebab iktiosis

Kebanyakan orang mengalami iktiosis karena faktor genetik dari orangtuanya. Namun, ada juga gangguan iktiosis yang disebabkan gangguan media lain atau pengaruh obat-obatan tertentu.

Biasanya orang normal selalu berganti kulit untuk menghasilkan kulit baru yang lebih sehat. Namun, bagi penderita iktiosis, gen yang bermutasi mengubah pertumbuhan kulit normal dan siklus pergantian kulit.

Seseorang dengan mutasi dominan memiliki peluang 50 persen (1 banding 2) untuk menularkan gangguan tersebut kepada masing-masing anaknya.

Resesif, artinya orangtua tidak memiliki tanda-tanda ichthyosis, namun kedua orangtua hanya membawa satu gen abnormal, yang tidak cukup untuk menyebabkan penyakit tersebut.

Ketika kedua orangtua membawa satu gen resesif, ada kemungkinan 25 persen, artinya 1 dari 4 per kehamilan untuk memiliki anak yang mewarisi kedua gen yang bermutasi ini dan mengembangkan kelainan tersebut.



Ada kemungkinan 50 persen per kehamilan untuk memiliki anak yang mewarisi hanya satu gen resesif yang bermutasi, menjadikannya pembawa gen penyakit tanpa tanda yang terlihat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1358 seconds (0.1#10.140)