Psikiater Sebut Menangis Bagus untuk Tubuh

Kamis, 30 Juli 2020 - 11:08 WIB
loading...
Psikiater Sebut Menangis...
Psikiater di University of California menyebut menangis adalah bagian penting dari perawatan diri dan mencintai diri sendiri. Hal itu dinilai baik untuk tubuh. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Meskipun sering dianggap sebagai tanda kelemahan, menangis bisa menjadi apa yang diperintahkan dokter untuk memilah-milah emosi yang kacau dan menjalani yang baru.

Stephen Sideroff, asisten profesor di departemen ilmu psikiatri dan biobehavioral di University of California, Los Angeles mengatakan bahwa ketidaksetujuan terhadap ekspresi emosional secara umum dan tangisan secara khusus berasal dari masa kanak-kanak.

Sebagai anak-anak, sering diajarkan untuk mengendalikan emosi. Mungkin Anda ingat diejek di sekolah dasar karena menangis ketika Anda terluka atau orang tua Anda menghukum Anda dengan mengatakan, "Berhentilah menangis atau aku akan memberimu sesuatu untuk ditangisi".

Dilansir dari CNN, banyak dari Anda mengetahui ada perasaan, seperti kemarahan atau dendam, yang seharusnya tidak dimiliki atau ungkapkan. Ketika anak-anak tumbuh menjadi dewasa, Anda secara bertahap belajar mengatur dan terkadang menekan dan menahan kesadaran perasaan Anda. Sideroff menuturkan bahwa emosi tidak hanya di kepala, juga menyimpannya di tubuh.

"Perasaan ini punya energi. Kamu (kemudian) harus mengerut dengan cara yang berbeda untuk menahan mereka. Itu mengganggu proses alami, naluriah, dan menciptakan ketidakseimbangan karena kebutuhan tubuh masih ada," jelas Sideroff.

"Jika kamu lapar, kamu makan. Kamu menemukan makanan untuk menyelesaikan dan mengatasi ketidakseimbangan itu," sambungnya. (Baca juga: Biar Lebih Paham Pasangan, Baiknya Anda Kenali Bahasa Cinta ).

Jadi jika Anda sedih atau terluka atau marah, Anda perlu menemukan sesuatu untuk menyelesaikan ketidakseimbangan itu. Jika tidak, Anda mungkin mengekspresikan perasaan yang tidak seimbang itu dengan cara yang tidak pantas seperti memukul keluarga atau teman Anda. Pengekangan emosi dapat menghambat kemampuan untuk mengalami perasaan positif, seperti juga suka cita dan cinta.

"Menangis dan menghormati kebutuhan dan kepekaan Anda sendiri adalah bagian penting dari perawatan diri dan mencintai diri sendiri, menyadari kebutuhan seseorang dan menghormatinya untuk memberi manfaat bagi kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa," jelas Dr. Judith Orloff, penulis The Empath's Survival Guide: Strategi Kehidupan untuk Orang Sensitif dan seorang psikiater di University of California, Los Angeles, Fakultas Psikiatri Klinis.

Ada tiga jenis air mata meliputi air mata emosional, yang dipicu oleh perasaan yang kuat seperti sukacita atau kesedihan. Air mata basal melumasi mata Anda dan air mata refleks terlepas saat debu atau oksida bawang mengiritasi mata.

Lauren Bylsma, asisten profesor psikiatri dan psikologi di University of Pittsburgh di Pennsylvania menjelaskan bahwa manusia adalah satu-satunya mahluk yang menangis hingga dewasa dan memiliki air mata emosional, yang mungkin memiliki fungsi sosial yang lebih kompleks untuk memperoleh dukungan dan kenyamanan dari orang lain atau memiliki fungsi komunikatif atau fungsi ikatan sosial.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1485 seconds (0.1#10.140)