Mengenal 2 Teknik Sunat Paling Umum, Mana yang Bisa Dipilih?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Khitan atau sunat bagi anak laki-laki adalah tindakan memotong kulup atau lipatan kulit yang menutupi bagian kepala penis. Secara medis, sunat dapat mencegah terjadinya gangguan berkemih dan menurunkan risiko terjadinya kanker penis. Meski jarang terjadi, khitan juga memiliki risiko yang harus diwaspadai.
Menawarkan solusi khitan yang aman dan nyaman, Klinik Ibu dan Anak Kosambi Maternal and Children (KMNC) meluncurkan layanan khitan dengan dokter spesialis yang sudah berpengalaman.
Dokter Maulana Rosyadi, Sp.A. menjelaskan metode khitan yang digunakan di KMNC.
"Jadi sunat di Indonesia itu banyak tekniknya. Tapi di KMNC sendiri, karena kita baru establist sekitar satu setengah bulan, jadi kita menggunakan 2 teknik. Yang pertama adalah teknik umum yang biasa digunakan yakni Thermocauter atau Laser, dan yang kedua teknik Smart Klamp," katanya kepada awak media, belum lama ini.
"Jadi nanti ada alat yang dimasukkan ke dalam kepala penis lalu kita potong kulit kulupnya. Nah alatnya ini ditinggal selama 5 hari," tambahnya.
Meski bebas memilih, dr. Maulana menyarankan, teknik Thermocauter atau Laser baik digunakan untuk anak-anak yang sudah bisa mengontrol pipis. Sedangkan Smart Klamp bisa digunakan untuk semua usia.
"Kalau ditanya yang aman mana, sebenarnya itu tergantung operator. Semua metode tetap ada plus minusnya. Seperti misalnya jika kita menggunakan Thermocauter, itu bisa digunakan untuk anak usia berapa pun, tapi memang untuk anak yang masih menggunakan diaper atau pipisnya belum terkontrol, sebaiknya menggunakan Smart Klamp. Jadi alatnya nempel jika anak tersebut mau pipis atau segala macem, lukanya nggak kena pipis," terang sang dokter.
"Tapi bukan berarti penggunaan Thermocauter tidak bisa. Hanya kalau dibandingkan mana yang lebih baik, maka Smart Klamp jawabannya. Kalau yang mau dikhitan anaknya sudah bisa pipis, kita kasih pilihan. Bila anaknya tidak gemuk, baik Thermocauter maupun Klamp bisa digunakan. Hanya untuk Smart Klamp orang tua harus bolak-balik untuk membuka Smart Klamp-nya," lanjut dr. Maulana.
Menurut dr. Maulana, untuk proses penyembuhan, biasanya memakan waktu 5-7 hari. Agar lebih optimal, dr. Maulana akan terus memantau perkembangan pasien sunatnya melalui jaringan digital.
Selain itu, kata dr. Maulana, KMNC juga akan melakukan observasi terlebih dahulu kepada pasien sunat guna memastikan kondisi pasien aman untuk disunat.
Terkait biaya sunat di KMNC, Sri Ayu Mariawati selaku Patient Relation Manager KMNC mengatakan, kisarannya di bawah Rp2 juta.
Menawarkan solusi khitan yang aman dan nyaman, Klinik Ibu dan Anak Kosambi Maternal and Children (KMNC) meluncurkan layanan khitan dengan dokter spesialis yang sudah berpengalaman.
Dokter Maulana Rosyadi, Sp.A. menjelaskan metode khitan yang digunakan di KMNC.
"Jadi sunat di Indonesia itu banyak tekniknya. Tapi di KMNC sendiri, karena kita baru establist sekitar satu setengah bulan, jadi kita menggunakan 2 teknik. Yang pertama adalah teknik umum yang biasa digunakan yakni Thermocauter atau Laser, dan yang kedua teknik Smart Klamp," katanya kepada awak media, belum lama ini.
"Jadi nanti ada alat yang dimasukkan ke dalam kepala penis lalu kita potong kulit kulupnya. Nah alatnya ini ditinggal selama 5 hari," tambahnya.
Meski bebas memilih, dr. Maulana menyarankan, teknik Thermocauter atau Laser baik digunakan untuk anak-anak yang sudah bisa mengontrol pipis. Sedangkan Smart Klamp bisa digunakan untuk semua usia.
"Kalau ditanya yang aman mana, sebenarnya itu tergantung operator. Semua metode tetap ada plus minusnya. Seperti misalnya jika kita menggunakan Thermocauter, itu bisa digunakan untuk anak usia berapa pun, tapi memang untuk anak yang masih menggunakan diaper atau pipisnya belum terkontrol, sebaiknya menggunakan Smart Klamp. Jadi alatnya nempel jika anak tersebut mau pipis atau segala macem, lukanya nggak kena pipis," terang sang dokter.
"Tapi bukan berarti penggunaan Thermocauter tidak bisa. Hanya kalau dibandingkan mana yang lebih baik, maka Smart Klamp jawabannya. Kalau yang mau dikhitan anaknya sudah bisa pipis, kita kasih pilihan. Bila anaknya tidak gemuk, baik Thermocauter maupun Klamp bisa digunakan. Hanya untuk Smart Klamp orang tua harus bolak-balik untuk membuka Smart Klamp-nya," lanjut dr. Maulana.
Menurut dr. Maulana, untuk proses penyembuhan, biasanya memakan waktu 5-7 hari. Agar lebih optimal, dr. Maulana akan terus memantau perkembangan pasien sunatnya melalui jaringan digital.
Selain itu, kata dr. Maulana, KMNC juga akan melakukan observasi terlebih dahulu kepada pasien sunat guna memastikan kondisi pasien aman untuk disunat.
Terkait biaya sunat di KMNC, Sri Ayu Mariawati selaku Patient Relation Manager KMNC mengatakan, kisarannya di bawah Rp2 juta.
(tsa)