Apakah Penderita Diabetes Bisa Makan Daging Kambing? Ini Cara Konsumsi yang Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Kondisi ini menyebabkan penderitanya harus disiplin menjaga pola makan, termasuk dalam mengonsumsi daging kambing.
Jadi pertanyaan sekarang, apakah penderita diabetes tidak bisa makan daging kambing sama sekali? Untuk menjawabnya, yuk disimak informasi berikut ini!
Menurut laporan di laman Medical News Today, mengonsumsi daging merah yang termasuk juga daging kambing, dapat meningkatkan risiko diabetes. Sebuah studi tahun 2020 menunjukkan bahwa memakan hanya 50 gram daging merah atau ikan setiap hari dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 11%.
Sementara, menurut penelitian di National University of Singapore, mengonsumsi daging merah secara berlebihan dapat meningkatkan risiko mengidap diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 sendiri adalah penyakit metabolik akibat resistensi insulin, yaitu ketidakmampuan tubuh dalam merespons hormon insulin yang membantu sel tubuh menyerap serta mengubah gula darah menjadi energi.
Beberapa peneliti menduga kandungan lemak jenuh, kolesterol, protein hewani, dan zat besi di dalam daging kambing menyebabkan peningkatan risiko diabetes. Kandungan tersebut diyakini dapat meningkatkan resistensi insulin. Ketika insulin mengalami resistensi, terjadilah peningkatan gula darah sehingga risiko mengidap diabetes tipe 2 semakin besar.
Berdasarkan hal tersebut, penderita diabetes jelas dianjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol tinggi. Namun, bukan berarti penderita diabetes tidak boleh makan daging kambing sama sekali.
Hal itu sesuai rekomendasi American Diabetes Association agar penderita diabetes tidak menghilangkan daging merah sama sekali dari pola makan mereka.
Sementara melansirkan laman Klikdokter, Selasa (29/8/2023), penderita diabetes tetap boleh mengonsumsi daging merah, termasuk daging kambing, asalkan tidak berlebihan.
“Mengonsumsi daging tidak secara langsung menyebabkan diabetes. Risiko diabetes akibat makan daging diduga bisa terjadi jika Anda mengidap obesitas sebelumnya,” tulis laman kesehatan tersebut.
Obesitas merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Menurut penelitian yang dihimpun Diabetes UK, lemak perut pada pengidap obesitas bisa melepaskan bahan kimia penyebab peradangan. Peradangan ini memicu resistensi insulin, sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Jika penderita diabetes ingin makan daging kambing, sebaiknya memilih potongan yang mengandung sedikit lemak atau tanpa lemak sama sekali. Misalnya potongan daging yang diambil dari punggung kambing.
Kalau daging itu berasal dari produk kemasan, pilih juga yang kadar lemaknya rendah. Cara mengetahuinya dengan mencermati label pada kemasan produk tersebut. Pilihlah produk dengan label lean meat, yang artinya potongan daging memiliki kadar lemak rendah.
Lalu yang penting juga diperhatikan, menurut National University of Singapore, penderita diabetes sebaiknya memilih daging segar daripada daging olahan. Hal ini dikarenakan daging olahan bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Jadi pertanyaan sekarang, apakah penderita diabetes tidak bisa makan daging kambing sama sekali? Untuk menjawabnya, yuk disimak informasi berikut ini!
Menurut laporan di laman Medical News Today, mengonsumsi daging merah yang termasuk juga daging kambing, dapat meningkatkan risiko diabetes. Sebuah studi tahun 2020 menunjukkan bahwa memakan hanya 50 gram daging merah atau ikan setiap hari dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 11%.
Sementara, menurut penelitian di National University of Singapore, mengonsumsi daging merah secara berlebihan dapat meningkatkan risiko mengidap diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 sendiri adalah penyakit metabolik akibat resistensi insulin, yaitu ketidakmampuan tubuh dalam merespons hormon insulin yang membantu sel tubuh menyerap serta mengubah gula darah menjadi energi.
Beberapa peneliti menduga kandungan lemak jenuh, kolesterol, protein hewani, dan zat besi di dalam daging kambing menyebabkan peningkatan risiko diabetes. Kandungan tersebut diyakini dapat meningkatkan resistensi insulin. Ketika insulin mengalami resistensi, terjadilah peningkatan gula darah sehingga risiko mengidap diabetes tipe 2 semakin besar.
Berdasarkan hal tersebut, penderita diabetes jelas dianjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol tinggi. Namun, bukan berarti penderita diabetes tidak boleh makan daging kambing sama sekali.
Hal itu sesuai rekomendasi American Diabetes Association agar penderita diabetes tidak menghilangkan daging merah sama sekali dari pola makan mereka.
Sementara melansirkan laman Klikdokter, Selasa (29/8/2023), penderita diabetes tetap boleh mengonsumsi daging merah, termasuk daging kambing, asalkan tidak berlebihan.
“Mengonsumsi daging tidak secara langsung menyebabkan diabetes. Risiko diabetes akibat makan daging diduga bisa terjadi jika Anda mengidap obesitas sebelumnya,” tulis laman kesehatan tersebut.
Obesitas merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Menurut penelitian yang dihimpun Diabetes UK, lemak perut pada pengidap obesitas bisa melepaskan bahan kimia penyebab peradangan. Peradangan ini memicu resistensi insulin, sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Jika penderita diabetes ingin makan daging kambing, sebaiknya memilih potongan yang mengandung sedikit lemak atau tanpa lemak sama sekali. Misalnya potongan daging yang diambil dari punggung kambing.
Kalau daging itu berasal dari produk kemasan, pilih juga yang kadar lemaknya rendah. Cara mengetahuinya dengan mencermati label pada kemasan produk tersebut. Pilihlah produk dengan label lean meat, yang artinya potongan daging memiliki kadar lemak rendah.
Lalu yang penting juga diperhatikan, menurut National University of Singapore, penderita diabetes sebaiknya memilih daging segar daripada daging olahan. Hal ini dikarenakan daging olahan bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
(tsa)