Penyebab Diabetes Menyerang Anak, Begini Cara Mencegahnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Diabetes telah menyerang banyak orang di dunia. Namun, hal lain yang menjadi perhatian adalah pesatnya peningkatan jumlah kasus diabetes di kalangan remaja dan anak-anak.
Diketahui, anak-anak terkena diabetes tipe 1 atau juvenile lantaran tubuh tidak dapat memproduksi insulin. Namun, seiring dengan perubahan gaya hidup, kebiasaan makan yang tidak teratur dan obesitas, membuat anak-anak dan remaja berusia 13 hingga 17 tahun menjadi lebih rentan terkena diabetes tipe 2.
Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak dapat memproduksi insulin atau tidak dapat menggunakan insulin. Diagnosis dini dan pengobatan diabetes yang tepat waktu dapat meningkatkan kesehatan remaja dan anak-anak.
Perubahan gaya hidup tidak sehat di kalangan remaja dan anak-anak, membuat angka diabetes tipe 2 meningkat.
Sering ingin buang air kecil.
Penglihatan kabur.
Merasa lelah dan kekurangan energi hampir sepanjang waktu.
Area kulit yang menghitam, terutama di leher dan ketiak.
Kelebihan berat badan atau obesitas.
Tidak aktif secara fisik.
Riwayat keluarga diabetes tipe 2.
Kelahiran prematur
Anak yang lahir dari ibu yang menderita diabetes gestasional (diabetes saat hamil).
Lebih dari 75 persen anak-anak penderita diabetes tipe 2 memiliki anggota keluarga yang menderita kelainan yang sama, baik karena faktor genetik atau kebiasaan gaya hidup yang sama.
Memiliki orangtua atau saudara kandung dengan diabetes tipe 2 dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi.
Diabetes tipe 2 pada anak-anak dan remaja terbilang mengkhawatirkan. Ini karena diabetes sering dikaitkan dengan komplikasi jangka panjang yang berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun, dan komplikasi ini dapat melemahkan dan terkadang berakibat fatal.
Anak-anak dan remaja penderita diabetes berisiko mengalami komplikasi lebih awal dibandingkan orang dewasa penderita diabetes.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau kadar gula darah mereka secara teratur untuk mengurangi risiko komplikasi.
Konsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran dan biji-bijian dalam makanan sehari-hari.
Orangtua harus mendorong anak-anak mereka untuk menjadi aktif secara fisik dan memastikan bahwa mereka berolahraga secara teratur atau melakukan beberapa aktivitas fisik. Perubahan yang sehat bisa berubah menjadi kebiasaan jika seluruh keluarga berkumpul.
Diketahui, anak-anak terkena diabetes tipe 1 atau juvenile lantaran tubuh tidak dapat memproduksi insulin. Namun, seiring dengan perubahan gaya hidup, kebiasaan makan yang tidak teratur dan obesitas, membuat anak-anak dan remaja berusia 13 hingga 17 tahun menjadi lebih rentan terkena diabetes tipe 2.
Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak dapat memproduksi insulin atau tidak dapat menggunakan insulin. Diagnosis dini dan pengobatan diabetes yang tepat waktu dapat meningkatkan kesehatan remaja dan anak-anak.
Diabetes Tipe 2 pada Anak
Diabetes tipe 2 lebih jarang terjadi pada anak kecil, namun bisa terjadi ketika fungsi insulin tidak tepat. Tanpa insulin yang cukup, glukosa dapat terakumulasi dalam aliran darah.Perubahan gaya hidup tidak sehat di kalangan remaja dan anak-anak, membuat angka diabetes tipe 2 meningkat.
Gejala Diabetes pada Anak
Meningkatnya rasa haus.Sering ingin buang air kecil.
Penglihatan kabur.
Merasa lelah dan kekurangan energi hampir sepanjang waktu.
Area kulit yang menghitam, terutama di leher dan ketiak.
Risiko Diabetes pada Anak-Anak dan Remaja
Beberapa anak dan remaja mempunyai peluang tinggi terkena diabetes tipe 2 dan ada beberapa faktor yang semakin meningkatkan risikonya:Kelebihan berat badan atau obesitas.
Tidak aktif secara fisik.
Riwayat keluarga diabetes tipe 2.
Kelahiran prematur
Anak yang lahir dari ibu yang menderita diabetes gestasional (diabetes saat hamil).
Lebih dari 75 persen anak-anak penderita diabetes tipe 2 memiliki anggota keluarga yang menderita kelainan yang sama, baik karena faktor genetik atau kebiasaan gaya hidup yang sama.
Memiliki orangtua atau saudara kandung dengan diabetes tipe 2 dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi.
Diabetes tipe 2 pada anak-anak dan remaja terbilang mengkhawatirkan. Ini karena diabetes sering dikaitkan dengan komplikasi jangka panjang yang berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun, dan komplikasi ini dapat melemahkan dan terkadang berakibat fatal.
Anak-anak dan remaja penderita diabetes berisiko mengalami komplikasi lebih awal dibandingkan orang dewasa penderita diabetes.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau kadar gula darah mereka secara teratur untuk mengurangi risiko komplikasi.
Mencegah Diabetes pada Anak
Minum lebih banyak air dan lebih sedikit konsumsi minuman manis.Konsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran dan biji-bijian dalam makanan sehari-hari.
Orangtua harus mendorong anak-anak mereka untuk menjadi aktif secara fisik dan memastikan bahwa mereka berolahraga secara teratur atau melakukan beberapa aktivitas fisik. Perubahan yang sehat bisa berubah menjadi kebiasaan jika seluruh keluarga berkumpul.
(tdy)