10 Ikan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Sembarangan, Bikin Otak dan Saraf Rusak

Senin, 04 September 2023 - 05:00 WIB
loading...
10 Ikan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Sembarangan, Bikin Otak dan Saraf Rusak
Beberapa ikan tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Meski dikenal menyehatkan, namun sejumlah ikan mengandung merkuri yang bisa menyebabkan masalah kesehatan. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Beberapa ikan tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Meski dikenal menyehatkan, namun sejumlah ikan mengandung merkuri yang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius sehingga ikan jenis ini disarankan sebaiknya tidak dikonsumsi.

Mengonsumsi ikan tinggi merkuri dapat menyebabkan kerusakan otak dan saraf pada orang dewasa. Hal ini juga dapat mempengaruhi perkembangan bayi dan anak kecil. Pada dasarnya, ikan protein tanpa lemak yang rendah kalori.

Ikan juga mengandung lemak serta merupakan sumber asam lemak omega-3 yang menyehatkan jantung dan baik untuk otak sehingga baik untuk menjadi diet harian. Namun, hal tersebut tidak termasuk dengan tujuh ikan ini.

Ikan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Sembarangan



Berikut ikan yang tidak boleh dikonsumsi sembarangan dilansir dari Webmd, Senin (4/9/2023).



1. Ikan Salmon

10 Ikan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Sembarangan, Bikin Otak dan Saraf Rusak

Foto/Getty Images

Meskipun sebagian besar jenis salmon tidak mengandung merkuri, cobalah untuk menghindari salmon Atlantik yang dibudidayakan di jaring laut atau salmon Chinook dari Kanada. Sebaliknya, carilah salmon sockeye, yang merupakan pilihan yang dapat diandalkan dan ramah lingkungan.

2. Ikan Tuna

10 Ikan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Sembarangan, Bikin Otak dan Saraf Rusak

Foto/Getty Images

Jenis tuna yang berbeda memiliki kadar merkuri yang berbeda pula. Misalnya, sebaiknya hindari steak sirip biru dan tuna mata besar. Meskipun tuna albacore kaya akan omega-3, Anda tidak boleh memakannya lebih dari sekali seminggu. Hal yang sama berlaku untuk sirip kuning. Untuk sumber protein yang baik, sebaiknya pilih tuna kalengan, yang aman dikonsumsi hingga tiga kali seminggu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1572 seconds (0.1#10.140)