100% Ampuh! Cara Cegah Kanker Serviks

Selasa, 11 April 2017 - 22:02 WIB
100% Ampuh! Cara Cegah Kanker Serviks
100% Ampuh! Cara Cegah Kanker Serviks
A A A
JAKARTA - Kanker serviks atau kanker mulut rahim disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV) yang ditularkan melalui hubungan seks. Kanker jenis ini juga menjadi penyebab kematian nomor dua pada wanita setelah jantung koroner.

Kendati demikian, kanker serviks bisa dicegah dengan cara pemberian vaksin HPV. Ketua Himpunan Ongkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Prof Dr dr Andrijono SpOG(K) mengatakan vaksin HPV bisa mencegah penyakit mematikan ini hingga 100%.

"Kalau infeksi HPV bisa dicegah, kanker serviks juga bisa dicegah. Kanker serviks penyebabnya sudah diketahui dan cuma jenis kanker ini yang ada vaksinnya,” kata Prof Andrijono saat temu media di Hongkong Cafe, Jakarta, Selasa (11/4/2017).

“Vaksin HPV bekerja langsung ke targetnya lebih spesifik, protein virusnya yang dihantem. Vaksin HPV 100% bisa mencegah kanker serviks tipe 16 18," tambah dia.

Sebagai bentuk pencegahan primer, vaksin HPV bisa diberikan pada pria dan wanita dengan dua sampai tiga kali suntikan dan bisa memproteksi hingga 15 tahun. Oleh karena itu, Prof Andrijono menekankan pentingnya pemberian vaksin di usia muda.

Sementara pada pria, virus HPV bisa menyebabkan kutil kelamin, kanker anus serta kanker tenggorokan.

"Dengan dua sampai tiga kali suntikan, sudah bisa memproteksi hingga 15 tahun. Vaksin cukup diberikan dalam dua dosis (dua kali suntikan), sedangkan di usia 14-45 tahun diberikan dalam tiga dosis. Dosis pertama saat anak kelas 5 SD dan dosis berikutnya di kelas 6 SD. Kalau vaksinasi dilakukan saat lulus SMA, kita kecolongan. Bila diberikan di usia 10 tahun, anak sudah terlindungi sejak dini," jelas Prof Andrijono.

Selain itu, vaksin HPV juga dinilai lebih efektif dibandingkan skrining. Sedangkan untuk keamanan vaksin HPV telah dibuktikan melalui penelitian ilmiah pada program vaksinasi di Jakarta pada tahun lalu. Bahkan, hingga saat ini tidak ditemukan efek samping, kecuali bengkak atau nyeri di lokasi suntikan.

"Dibandingkan skrining, vaksin jauh lebih efektif. Skrining itu diberikan untuk orang yang sudah nikah dan risikonya sudah ada, tapi kalau vaksinasi pencegahan sedini mungkin dan belum ada kontak (hubungan seks),” papar dia.

“Pada program vaksinasi di Jakarta tidak ada keluhan efek samping. Kecuali bengkak atau nyeri di lokasi suntikan itu pun wajar. Di dunia pun tidak ada efek samping yang serius," tegas Prof Andrijono.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6742 seconds (0.1#10.140)