Apakah Teh Tidak Baik untuk Ginjal? Simak Penjelasannya Menurut Penelitian
loading...
A
A
A
Academy of Nutrition and Dietetics menyarankan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 40-50 mg oksalat per hari. Sebab, mengonsumsi terlalu banyak oksalat dapat menyebabkan batu ginjal yang dapat merusak ginjal dengan menghalangi aliran urin.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan jika teh yang memiliki kandungan kafein dan oksalat yang tinggi akan berbahaya bagi ginjal.
Salah satu teh yang berbahaya untuk ginjal adalah teh hitam. Teh jenis ini memiliki kandungan kafein dan oksalat yang tinggi.
Dikutip dari laman Kidney Nutrition Institute, teh hitam memiliki kandungan sekitar 50 mg dibandingkan dengan 95 mg dalam rata-rata secangkir kopi. Sayangnya, teh hitam juga mengandung oksalat tinggi yakni 55 mg oksalat per cangkir.
Sementara teh hijau dinilai lebih aman karena memiliki kandungan kafein sekitar 30 mg untuk rata-rata cangkir 8 ons. Teh jenis ini juga dianggap sangat rendah oksalat, yakni kurang dari 2 mg oksalat per cangkir.
Teh oolong juga dinilai lebih aman ketimbang teh hitam karena punya sekitar 35 mg untuk rata-rata cangkir 8 ons. Sementara jumlah oksalat yang dimiliki hanya sekitar 1 mg per cangkir.
Dari data tersebut membuat teh hijau dan teh oolong lebih aman untuk dikonsumsi untuk menghindari berbagai penyakit ginjal. Meski begitu, tetap saja konsumsi harian ini perlu diperhatikan dan jangan sampai berlebihan.
Lihat Juga: 15 Destinasi Wisata Kebun Teh di Indonesia, Nomor 7 Tempat Syuting Film Petualangan Sherina
Jenis Teh yang Berbahaya untuk Ginjal
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan jika teh yang memiliki kandungan kafein dan oksalat yang tinggi akan berbahaya bagi ginjal.
Salah satu teh yang berbahaya untuk ginjal adalah teh hitam. Teh jenis ini memiliki kandungan kafein dan oksalat yang tinggi.
Dikutip dari laman Kidney Nutrition Institute, teh hitam memiliki kandungan sekitar 50 mg dibandingkan dengan 95 mg dalam rata-rata secangkir kopi. Sayangnya, teh hitam juga mengandung oksalat tinggi yakni 55 mg oksalat per cangkir.
Sementara teh hijau dinilai lebih aman karena memiliki kandungan kafein sekitar 30 mg untuk rata-rata cangkir 8 ons. Teh jenis ini juga dianggap sangat rendah oksalat, yakni kurang dari 2 mg oksalat per cangkir.
Teh oolong juga dinilai lebih aman ketimbang teh hitam karena punya sekitar 35 mg untuk rata-rata cangkir 8 ons. Sementara jumlah oksalat yang dimiliki hanya sekitar 1 mg per cangkir.
Dari data tersebut membuat teh hijau dan teh oolong lebih aman untuk dikonsumsi untuk menghindari berbagai penyakit ginjal. Meski begitu, tetap saja konsumsi harian ini perlu diperhatikan dan jangan sampai berlebihan.
Lihat Juga: 15 Destinasi Wisata Kebun Teh di Indonesia, Nomor 7 Tempat Syuting Film Petualangan Sherina
(okt)