Apakah Makanan Tinggi Kolesterol Penyebab Utama Penyakit Kardiovaskular? Ini Faktanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kolesterol tinggi masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang dialami jutaan orang. Alhasil, makanan tinggi kolesterol kemudian menjadi momok dan punya predikat buruk di mata masyarakat. Belum lagi dengan simpang siurnya informasi kesehatan baik dari kalangan medis maupun masyarakat awam mengenai kolesterol itu sendiri.
Menurut Ahli Gizi dr. Hans Kristian, kolesterol sebenarnya bukan suatu penyakit. Kolesterol merupakan bahan baku yang menyerupai lemak dan punya banyak manfaat dalam metabolisme tubuh. Bahkan kolesterol diproduksi setidaknya 80% oleh tubuh kita sendiri, yang terbesar adalah di liver dan usus halus.
"Jadi selama ini yang dikatakan penyakit kolesterol itu adalah hasil penumpukan dan penyumbatan dari pembawa kolesterol (LDL), meskipun jenisnya juga bukan hanya satu," terang ahli gizi yang menjadi narasumber aktif di kanal Youtube SB30 Health itu.
Sampai sekarang belum ada studi ilmiah yang menyatakan bahwa makanan tinggi kolesterol yang menyebabkan penyakit kardiovaskular. Bahkan sebaliknya, beberapa studi terbaru salah satunya dari JAMA Internal Medicine tahun 2022 menyatakan, tidak ada hubungan konsisten antara kolesterol yang tinggi dan penyakit kardiovaskular.
Lalu dari mana datangnya predikat buruk makanan tinggi kolesterol itu?
Menurut dr. Hans, ini semua karena kesalahpahaman dan minimnya edukasi kesehatan di kalangan masyarakat awam.
"Kolesterol makanan itu berbeda dengan kolesterol dalam darah," ujar dokter lulusan Universitas Airlangga Surabaya tersebut.
Dokter Hans mengatakan, tidak semua makanan yang tinggi kolesterol perlu dihindari. Itu tergantung dari sumber, proses pengolahan, dan kombinasi menunya.
Nah, berikut ini tips dari dr. Hans untuk menghindari penumpukan LDL (kolesterol jahat) yang berlebihan dalam darah.
1. Kurangi asupan gula dan karbohidrat olahan.
Menurut Ahli Gizi dr. Hans Kristian, kolesterol sebenarnya bukan suatu penyakit. Kolesterol merupakan bahan baku yang menyerupai lemak dan punya banyak manfaat dalam metabolisme tubuh. Bahkan kolesterol diproduksi setidaknya 80% oleh tubuh kita sendiri, yang terbesar adalah di liver dan usus halus.
"Jadi selama ini yang dikatakan penyakit kolesterol itu adalah hasil penumpukan dan penyumbatan dari pembawa kolesterol (LDL), meskipun jenisnya juga bukan hanya satu," terang ahli gizi yang menjadi narasumber aktif di kanal Youtube SB30 Health itu.
Sampai sekarang belum ada studi ilmiah yang menyatakan bahwa makanan tinggi kolesterol yang menyebabkan penyakit kardiovaskular. Bahkan sebaliknya, beberapa studi terbaru salah satunya dari JAMA Internal Medicine tahun 2022 menyatakan, tidak ada hubungan konsisten antara kolesterol yang tinggi dan penyakit kardiovaskular.
Lalu dari mana datangnya predikat buruk makanan tinggi kolesterol itu?
Menurut dr. Hans, ini semua karena kesalahpahaman dan minimnya edukasi kesehatan di kalangan masyarakat awam.
"Kolesterol makanan itu berbeda dengan kolesterol dalam darah," ujar dokter lulusan Universitas Airlangga Surabaya tersebut.
Dokter Hans mengatakan, tidak semua makanan yang tinggi kolesterol perlu dihindari. Itu tergantung dari sumber, proses pengolahan, dan kombinasi menunya.
Nah, berikut ini tips dari dr. Hans untuk menghindari penumpukan LDL (kolesterol jahat) yang berlebihan dalam darah.
1. Kurangi asupan gula dan karbohidrat olahan.