Status Geopark Danau Toba Terancam Dicabut UNESCO, Begini Reaksi Sandiaga Uno
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menanggapi isu pemberian kartu kuning atau peringatan Danau Toba, Sumatra Utara (Sumut) oleh organisasi internasional UNESCO , di mana status Geopark Danau Toba terancam dicabut.
Ancaman tersebut dikeluarkan UNESCO , apabila pengelolaan di Danau Toba tidak dibenahi secara benar. Sandiaga pun mengatakan hal tersebut menjadi alarm bagi Indonesia agar dapat lebih baik serta terus dibenahi.
"Hal ini menjadi pelajaran bagi kita dan seperti alarm juga. Jadi, salah satu yang diangkat. Meski kita masih menunggu penjelasan dari UNESCO awal tahun depan," kata Sandiaga dalam keterangannya usai menghadiri rapat dengan Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu.
Sandiaga mengatakan pihaknya akan berkoordinasi langsung dengan pengelola Kaldera Danau Toba, kemudian Dinas Pariwisata Pemprov Sumatra Utara, Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat hingga badan otorita yang berkaitan.
Pihaknya juga akan menyiapkan aspek untuk pembinaan dari masyarakat pelaku usaha, guna memastikan bahwa status geopark di Danau Toba tetap menjadi UNESCO Global Geopark.
"Maka kita akan siapkan langkah-langkah strategis, dan setelah mendapat lengkap (penjelasan) dari UNESCO tentang hal-hal apa yang akan kita diperbaiki. Kemudian kita akan siap dan mampu melaksanakannya," ujar Sandiaga.
Untuk saat ini, kata Sandiaga Uno, kunjungan wisatawan ke Danau Toba cukup meningkat secara signifikan di tengah peringatan pemberian kartu kuning tersebut. Oleh karena itu, pihaknya akan meminimalisasi dampak negatif terhadap isu tersebut.
Ancaman tersebut dikeluarkan UNESCO , apabila pengelolaan di Danau Toba tidak dibenahi secara benar. Sandiaga pun mengatakan hal tersebut menjadi alarm bagi Indonesia agar dapat lebih baik serta terus dibenahi.
"Hal ini menjadi pelajaran bagi kita dan seperti alarm juga. Jadi, salah satu yang diangkat. Meski kita masih menunggu penjelasan dari UNESCO awal tahun depan," kata Sandiaga dalam keterangannya usai menghadiri rapat dengan Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu.
Sandiaga mengatakan pihaknya akan berkoordinasi langsung dengan pengelola Kaldera Danau Toba, kemudian Dinas Pariwisata Pemprov Sumatra Utara, Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat hingga badan otorita yang berkaitan.
Pihaknya juga akan menyiapkan aspek untuk pembinaan dari masyarakat pelaku usaha, guna memastikan bahwa status geopark di Danau Toba tetap menjadi UNESCO Global Geopark.
Baca Juga
"Maka kita akan siapkan langkah-langkah strategis, dan setelah mendapat lengkap (penjelasan) dari UNESCO tentang hal-hal apa yang akan kita diperbaiki. Kemudian kita akan siap dan mampu melaksanakannya," ujar Sandiaga.
Untuk saat ini, kata Sandiaga Uno, kunjungan wisatawan ke Danau Toba cukup meningkat secara signifikan di tengah peringatan pemberian kartu kuning tersebut. Oleh karena itu, pihaknya akan meminimalisasi dampak negatif terhadap isu tersebut.
(tdy)