5 Makanan Penyebab Peradangan, Berisiko Diabetes hingga Obesitas

Senin, 16 Oktober 2023 - 15:01 WIB
loading...
A A A
Mengonsumsi makanan tinggi gula dan sirup jagung fruktosa tinggi memicu peradangan yang dapat memicu penyakit. Ini juga dapat melawan efek anti-inflamasi dari asam lemak omega-3.

2. Makanan yang digoreng

Selain tinggi lemak dan kalori, gorengan seperti kentang goreng, stik mozzarella, donat, dan telur gulung juga dapat meningkatkan tingkat peradangan pada tubuh.

Hal ini karena metode memasak dengan suhu tinggi, termasuk menggoreng, dapat meningkatkan produksi senyawa berbahaya seperti produk akhir glikasi lanjutan (AGEs), yang dapat memicu peradangan dan berkontribusi terhadap penyakit kronis.

Menggoreng juga dapat meningkatkan jumlah lemak trans dalam minyak goreng yang dapat memicu peradangan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan yang digoreng dapat mempengaruhi komposisi mikrobioma usus, yang dapat meningkatkan tingkat peradangan.

3. Karbohidrat olahan

Mengonsumsi karbohidrat olahan dalam jumlah berlebihan dapat memicu peradangan. Karbohidrat olahan telah menghilangkan sebagian besar seratnya. Serat meningkatkan rasa kenyang, meningkatkan kontrol gula darah, dan memberi makan bakteri menguntungkan di usus.

Para peneliti berpendapat bahwa karbohidrat olahan dalam makanan modern dapat mendorong pertumbuhan bakteri inflamasi usus yang dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit radang usus.

Karbohidrat olahan ditemukan dalam permen, roti, pasta, kue kering, beberapa sereal, kue kering, kue, minuman ringan manis, dan semua makanan olahan yang mengandung tambahan gula atau tepung.

4. Alkohol

Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan. Namun, jika dikonsumsi berlebih dapat menyebabkan masalah serius.
Orang yang minum alkohol dalam jumlah banyak mungkin mengalami masalah dengan racun bakteri yang keluar dari usus besar dan masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini – sering disebut “usus bocor” – dapat menyebabkan peradangan meluas yang menyebabkan kerusakan organ.

5. Daging dimasak dengan suhu tinggi

Mengonsumsi daging yang dimasak dengan suhu tinggi – termasuk daging olahan seperti bacon, sosis, ham dan daging asap – dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes dan jenis kanker tertentu.



Metode memasak dengan suhu tinggi lainnya termasuk memanggang, memanggang, memanggang, menggoreng, memanggang, dan membakar.

Memasak daging dengan suhu tinggi menyebabkan pembentukan senyawa inflamasi yang dikenal sebagai AGEs.

Selain memicu peradangan, AGEs juga dianggap berkontribusi terhadap kondisi kronis seperti penyakit jantung, kanker, sindrom metabolik, dan diabetes tipe 2.

Menariknya, merendam daging dalam larutan asam, seperti jus lemon atau cuka, sebelum dipanggang dapat mengurangi jumlah AGEs hingga setengahnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1121 seconds (0.1#10.140)