Apakah Alpukat Bisa Menurunkan Kolesterol?
loading...
A
A
A
Trigliserida adalah jenis lemak yang paling umum ditemukan di tubuh. Tingkat trigliserida yang tinggi dikombinasikan dengan tingkat LDL yang tinggi atau HDL yang rendah meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa alpukat tidak menurunkan kadar kolesterol HDL secara signifikan.
Orang-orang mungkin mendapat manfaat dari mengganti lemak hewani dengan alpukat daripada hanya menambahkannya ke dalam makanan mereka.
Menurut NutritionFacts.org, makan alpukat sebenarnya tidak menurunkan kolesterol. Sebaliknya, penurunan kolesterol yang ditemukan dalam penelitian mungkin disebabkan oleh pengurangan lemak hewani, seperti mentega.
Mereka lebih lanjut berpendapat bahwa meskipun alpukat mengandung pitosterol, yang dapat menurunkan kolesterol LDL, namun kandungannya tidak cukup untuk memberikan dampak.
Sebuah meta-analisis tahun 2014 mencatat bahwa orang perlu menggunakan fitosterol 600–3.300 miligram (mg) per hari agar berhasil menurunkan kolesterol LDL. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan jumlah dalam satu buah alpukat.
Namun, bukan berarti alpukat tidak memiliki manfaat untuk kolesterol. Sebuah studi pada tahun 2018 mencatat bahwa, meskipun makan alpukat tidak menurunkan kadar kolesterol LDL atau lemak, namun memakannya meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Artinya, mengonsumsi alpukat sebagai bagian dari pola makan seimbang dengan lebih sedikit lemak hewani dapat berdampak positif terhadap kadar kolesterol HDL.
Tidak ada satu makanan pun yang membuat pola makan menjadi sehat atau tidak sehat. Untuk menjaga kadar kolesterol yang sehat, seseorang harus melakukan perubahan jangka panjang pada gaya hidup dan pola makannya.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa alpukat tidak menurunkan kadar kolesterol HDL secara signifikan.
Orang-orang mungkin mendapat manfaat dari mengganti lemak hewani dengan alpukat daripada hanya menambahkannya ke dalam makanan mereka.
Baca Juga
Menurut NutritionFacts.org, makan alpukat sebenarnya tidak menurunkan kolesterol. Sebaliknya, penurunan kolesterol yang ditemukan dalam penelitian mungkin disebabkan oleh pengurangan lemak hewani, seperti mentega.
Mereka lebih lanjut berpendapat bahwa meskipun alpukat mengandung pitosterol, yang dapat menurunkan kolesterol LDL, namun kandungannya tidak cukup untuk memberikan dampak.
Sebuah meta-analisis tahun 2014 mencatat bahwa orang perlu menggunakan fitosterol 600–3.300 miligram (mg) per hari agar berhasil menurunkan kolesterol LDL. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan jumlah dalam satu buah alpukat.
Namun, bukan berarti alpukat tidak memiliki manfaat untuk kolesterol. Sebuah studi pada tahun 2018 mencatat bahwa, meskipun makan alpukat tidak menurunkan kadar kolesterol LDL atau lemak, namun memakannya meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Artinya, mengonsumsi alpukat sebagai bagian dari pola makan seimbang dengan lebih sedikit lemak hewani dapat berdampak positif terhadap kadar kolesterol HDL.
Tidak ada satu makanan pun yang membuat pola makan menjadi sehat atau tidak sehat. Untuk menjaga kadar kolesterol yang sehat, seseorang harus melakukan perubahan jangka panjang pada gaya hidup dan pola makannya.