Waspada Punya Perut Buncit, Lebih Berbahaya dari Obesitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Buncit adalah istilah yang sering kali digunakan untuk seseorang yang mengalami penumpukan lemak di bagian perut. Umumnya, hal ini karena gaya pola hidup. Kabar buruknya, perut buncit bisa lebih bahaya dari obesitas .
Healthy Lifestyle Educator Rizal Do lewat X menjelaskan bahwa lemak memilik banyak jenis. Pada bagian perut disebut dengan lemak visceral.
Lemak ini mengelilingi organ vital, seperti hati, pankreas dan usus. Karena lokasinya yang dekat dengan organ penting, lemak ini mempunyai dampak langsung pada fungsi organ tersebut.
“Makanya keberadaan lemak viseral yg numpuk bisa ganggu kerjaan organ-organ,” kata Rizal Do, dikutip dalam akun X miliknya @afrkml, Rabu (18/10/2023).
Ketika terlalu banyak lemak visceral, maka lemak ini bisa masuk ke dalam sistem pembuluh darah portal dan akhirnya beredar di tubuh.
Artinya, lemak dari area perut bisa masuk ke liver dan ke pembuluh darah lainnya. Hal itu bisa berdampak pada organ sehingga terasa seperti tercekik dan sesak.
Namun, masalahnya tidak hanya sampai di situ. Jika lemak visceral ini masuk ke aliran darah, ia bisa membuat hati bekerja lebih keras, meningkatkan tekanan darah, dan bahkan ngeganggu cara tubuh kita mengatur gula darah, yang mana tentu hal ini akan meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan lain-lain.
“Lemak visceral bisa ngelepas zat yang disebut sitokin proinflamasi. Sitokin ini bisa bikin peradangan atau inflamasi di berbagai bagian tubuh,” tuturnya
Lemak visceral juga dapat membuat tubuh kurang sensitif terhadap insulin. Kalau ini terjadi, sel semakin susah untuk makan karena glukosa tidak bisa mengantar masuk ke dalam sel. Tentu ini akan menjadi bahaya yang berujung pada diabetes.
Rizal Do menyarankan kalau memang perut sudah mulai membuncit dan mengalami gejala seperti sesak, sering nyeri dada, lemas, dan lain-lain, ada lain-lain untuk melakukan medical checkup, termasuk fungsi kardiologinya.
“Lalu bawa hasilnya ke dokter atau sp.JP buat sekalian diperiksa secara langsung. Nanti bakal dikasih advice yang sesuai dengan kondisi sebenarnya,” tuturnya.
Lantas, bagaimana tindakan selanjutnya setelah MCU? Tentu saja modifikasi gaya hidup sehat seperti perbanyak olahraga, atur pola tidur, perbanyak makan serat dari sayur dan buah.
Healthy Lifestyle Educator Rizal Do lewat X menjelaskan bahwa lemak memilik banyak jenis. Pada bagian perut disebut dengan lemak visceral.
Lemak ini mengelilingi organ vital, seperti hati, pankreas dan usus. Karena lokasinya yang dekat dengan organ penting, lemak ini mempunyai dampak langsung pada fungsi organ tersebut.
“Makanya keberadaan lemak viseral yg numpuk bisa ganggu kerjaan organ-organ,” kata Rizal Do, dikutip dalam akun X miliknya @afrkml, Rabu (18/10/2023).
Ketika terlalu banyak lemak visceral, maka lemak ini bisa masuk ke dalam sistem pembuluh darah portal dan akhirnya beredar di tubuh.
Artinya, lemak dari area perut bisa masuk ke liver dan ke pembuluh darah lainnya. Hal itu bisa berdampak pada organ sehingga terasa seperti tercekik dan sesak.
Namun, masalahnya tidak hanya sampai di situ. Jika lemak visceral ini masuk ke aliran darah, ia bisa membuat hati bekerja lebih keras, meningkatkan tekanan darah, dan bahkan ngeganggu cara tubuh kita mengatur gula darah, yang mana tentu hal ini akan meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan lain-lain.
“Lemak visceral bisa ngelepas zat yang disebut sitokin proinflamasi. Sitokin ini bisa bikin peradangan atau inflamasi di berbagai bagian tubuh,” tuturnya
Lemak visceral juga dapat membuat tubuh kurang sensitif terhadap insulin. Kalau ini terjadi, sel semakin susah untuk makan karena glukosa tidak bisa mengantar masuk ke dalam sel. Tentu ini akan menjadi bahaya yang berujung pada diabetes.
Rizal Do menyarankan kalau memang perut sudah mulai membuncit dan mengalami gejala seperti sesak, sering nyeri dada, lemas, dan lain-lain, ada lain-lain untuk melakukan medical checkup, termasuk fungsi kardiologinya.
“Lalu bawa hasilnya ke dokter atau sp.JP buat sekalian diperiksa secara langsung. Nanti bakal dikasih advice yang sesuai dengan kondisi sebenarnya,” tuturnya.
Lantas, bagaimana tindakan selanjutnya setelah MCU? Tentu saja modifikasi gaya hidup sehat seperti perbanyak olahraga, atur pola tidur, perbanyak makan serat dari sayur dan buah.
(tdy)