KISAKU Hadirkan Susu Gandum dan Almond untuk Campuran Kopi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 70% masyarakat keturunan Asia mengalami intoleransi laktosa. Angka itu berbeda jauh dengan masyarakat Eropa Utara yang lebih terbiasa mengonsumsi produk susu murni, sehingga tingkat intoleransi laktosa jauh lebih rendah dan hanya berada di kisaran 5%.
Ingin selalu menciptakan ragam minuman kopi premium dengan harga terjangkau, mendorong gerai kopi KISAKU membuat pilihan susu alternatif untuk campuran kopi bagi para pelanggan yang tidak dapat mencerna laktosa ataupun penganut paham vegan. KISAKU lantas melengkapi Oat Mylk Latte yang telah diluncurkan pada September 2019 dengan Almond Mylk Latte yang memadukan racikan kopi khas KISAKU dengan susu almond. ( )
"Kami sadar akan adanya peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap susu alternatif. Untuk itu, sejak pembukaan gerai pertama, kami telah menyediakan pilihan susu alternatif berbahan gandum, yang sekarang kami lengkapi dengan susu almond. Selain cocok dikonsumsi oleh mereka yang memiliki intoleransi laktosa, susu gandum dan almond sesuai bagi penganut paham vegan, serta lebih ramah lingkungan," kata Catherine Halim, Co-Founder dan Managing Partner KISAKU.
Mengutip informasi yang disampaikan KISAKU, disebutkan bahwa penelitian yang dilakukan di Universitas Oxford mengatakan, satu gelas susu sapi menghasilkan emisi gas rumah kaca hampir tiga kali lebih banyak dari susu alternatif. Produksi satu gelas susu sapi per hari selama setahun juga membutuhkan lahan seluas 650 m2, 10 kali lebih banyak daripada luas lahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan segelas susu gandum.
Sementara luasan lahan yang dibutuhkan untuk produksi susu almond malah lebih sedikit lagi. Selain itu, asupan air yang dibutuhkan untuk memproduksi segelas susu gandum dan susu almond juga jauh lebih sedikit dari kebutuhan produksi segelas susu sapi.
"Secara perlahan, setiap usaha kecil yang kami lakukan bertujuan untuk menjadikan KISAKU sebagai sebuah tempat bersosialisasi yang lebih ramah lingkungan. Sebagai pemerhati kopi, saya juga merasa bahwa perpaduan susu alternatif dan kopi punya ciri khas unik, yang memiliki pasar tersendiri," jelas Catherine.
"Kami pun berkomitmen menggunakan susu alternatif dari merek terbaik, salah satunya Oatly, merek susu gandum berkualitas tinggi yang disebut New York Times sebagai alternatif terbaik dari susu sapi," tambahnya. ( )
Saat ini, mayoritas minuman kopi KISAKU bisa dipadukan dengan susu gandum atau susu almond. Dengan tambahan biaya Rp18.000, pelanggan dapat memadukan susu alternatif berbahan gandum atau almond beserta Iced/Hot Latte, Iced/Hot Kampoeng Latte, Iced/Hot Mocha, Iced/Hot Chocolate, dan Iced/Hot Green Tea Latte.
Tidak hanya itu, saat ini KISAKU juga menyediakan Home Series berukuran 1 liter yang mencakup minuman kopi berbahan baku susu alternatif seperti Almond Mylk Latte dan Oat Mylk Latte. Dapat disimpan selama tiga hari di dalam kulkas, Almond dan Oat Mylk Latte ini sesuai pula bagi para penikmat susu alternatif yang ingin tetap menikmati kopi sambil bekerja di dalam rumah.
Ingin selalu menciptakan ragam minuman kopi premium dengan harga terjangkau, mendorong gerai kopi KISAKU membuat pilihan susu alternatif untuk campuran kopi bagi para pelanggan yang tidak dapat mencerna laktosa ataupun penganut paham vegan. KISAKU lantas melengkapi Oat Mylk Latte yang telah diluncurkan pada September 2019 dengan Almond Mylk Latte yang memadukan racikan kopi khas KISAKU dengan susu almond. ( )
"Kami sadar akan adanya peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap susu alternatif. Untuk itu, sejak pembukaan gerai pertama, kami telah menyediakan pilihan susu alternatif berbahan gandum, yang sekarang kami lengkapi dengan susu almond. Selain cocok dikonsumsi oleh mereka yang memiliki intoleransi laktosa, susu gandum dan almond sesuai bagi penganut paham vegan, serta lebih ramah lingkungan," kata Catherine Halim, Co-Founder dan Managing Partner KISAKU.
Mengutip informasi yang disampaikan KISAKU, disebutkan bahwa penelitian yang dilakukan di Universitas Oxford mengatakan, satu gelas susu sapi menghasilkan emisi gas rumah kaca hampir tiga kali lebih banyak dari susu alternatif. Produksi satu gelas susu sapi per hari selama setahun juga membutuhkan lahan seluas 650 m2, 10 kali lebih banyak daripada luas lahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan segelas susu gandum.
Sementara luasan lahan yang dibutuhkan untuk produksi susu almond malah lebih sedikit lagi. Selain itu, asupan air yang dibutuhkan untuk memproduksi segelas susu gandum dan susu almond juga jauh lebih sedikit dari kebutuhan produksi segelas susu sapi.
"Secara perlahan, setiap usaha kecil yang kami lakukan bertujuan untuk menjadikan KISAKU sebagai sebuah tempat bersosialisasi yang lebih ramah lingkungan. Sebagai pemerhati kopi, saya juga merasa bahwa perpaduan susu alternatif dan kopi punya ciri khas unik, yang memiliki pasar tersendiri," jelas Catherine.
"Kami pun berkomitmen menggunakan susu alternatif dari merek terbaik, salah satunya Oatly, merek susu gandum berkualitas tinggi yang disebut New York Times sebagai alternatif terbaik dari susu sapi," tambahnya. ( )
Saat ini, mayoritas minuman kopi KISAKU bisa dipadukan dengan susu gandum atau susu almond. Dengan tambahan biaya Rp18.000, pelanggan dapat memadukan susu alternatif berbahan gandum atau almond beserta Iced/Hot Latte, Iced/Hot Kampoeng Latte, Iced/Hot Mocha, Iced/Hot Chocolate, dan Iced/Hot Green Tea Latte.
Tidak hanya itu, saat ini KISAKU juga menyediakan Home Series berukuran 1 liter yang mencakup minuman kopi berbahan baku susu alternatif seperti Almond Mylk Latte dan Oat Mylk Latte. Dapat disimpan selama tiga hari di dalam kulkas, Almond dan Oat Mylk Latte ini sesuai pula bagi para penikmat susu alternatif yang ingin tetap menikmati kopi sambil bekerja di dalam rumah.
(tsa)