Geser Carolina Reaper, Pepper X Kini Jadi Cabai Terpedas di Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kedudukan Carolina Reaper sebagai cabai terpedas di dunia kini telah digeser oleh Pepper X.
"Pendiri PuckerButt Pepper Co. dan pakar lada Ed Currie telah menghabiskan 10 tahun terakhir untuk membuat Pepper X, cabai yang mengeluarkan “panas langsung yang brutal,” demikian dikutip dari USA Today, Rabu (18/10/2023).
Waktu lima tahun dihabiskan untuk membuktikan bahwa Pepper X adalah tanaman yang berbeda dan buah yang berbeda, dengan tingkat kepedasan di atas rata-rata dibandingkan tanaman sejenisnya.
“Kami membahas genetika, kami membahas kimia, kami membahas botani,” kata Currie.
Pepper X memiliki rating 2.693.000 Scoville Heat Unit (SHUs), dinobatkan sebagai cabai terpedas di dunia oleh Guinness World Records pada 9 Oktober 2023 dibandingkan Caroline Reapaer yang memiliki rating 2,200,000 SHUs. Pedasnya cabai ini masih melekat pada lidah sang pakar, beberapa jam setelah dia menyelesaikan tes rasa pertamanya.
“Saya merasakan panas selama 3,5 jam. Lalu kram datang. Kram itu sangat parah. Saya dibaringkan di dinding marmer selama kurang lebih satu jam di tengah hujan, sambil mengerang kesakitan,” ujar Currie berbagi dengan The Associated Press.
Menurut pakar lada itu, Pepper X punya tampilan berwarna kuning kehijauan, memiliki rasa yang bersahaja, tidak seperti rasa pedas-manis yang ditemukan pada Carolina Reaper yang berwarna merah cerah. Pepper X dikawinkan dengan Carolina Reaper dan lada dari Michigan yang sangat pedas.
Pepper X diperkenalkan pertama kali di sebuah acara talk show ‘Hot Ones’. Currie juga menjelaskan bahwa Pepper X memberikan rasa pedas yang sangat hebat dan terjadi secara tiba-tiba. Reaksi ini akan direspons oleh kepala, kemudian dirasakan juga oleh tubuh termasuk tangan dan dada.
"Pendiri PuckerButt Pepper Co. dan pakar lada Ed Currie telah menghabiskan 10 tahun terakhir untuk membuat Pepper X, cabai yang mengeluarkan “panas langsung yang brutal,” demikian dikutip dari USA Today, Rabu (18/10/2023).
Waktu lima tahun dihabiskan untuk membuktikan bahwa Pepper X adalah tanaman yang berbeda dan buah yang berbeda, dengan tingkat kepedasan di atas rata-rata dibandingkan tanaman sejenisnya.
“Kami membahas genetika, kami membahas kimia, kami membahas botani,” kata Currie.
Pepper X memiliki rating 2.693.000 Scoville Heat Unit (SHUs), dinobatkan sebagai cabai terpedas di dunia oleh Guinness World Records pada 9 Oktober 2023 dibandingkan Caroline Reapaer yang memiliki rating 2,200,000 SHUs. Pedasnya cabai ini masih melekat pada lidah sang pakar, beberapa jam setelah dia menyelesaikan tes rasa pertamanya.
“Saya merasakan panas selama 3,5 jam. Lalu kram datang. Kram itu sangat parah. Saya dibaringkan di dinding marmer selama kurang lebih satu jam di tengah hujan, sambil mengerang kesakitan,” ujar Currie berbagi dengan The Associated Press.
Menurut pakar lada itu, Pepper X punya tampilan berwarna kuning kehijauan, memiliki rasa yang bersahaja, tidak seperti rasa pedas-manis yang ditemukan pada Carolina Reaper yang berwarna merah cerah. Pepper X dikawinkan dengan Carolina Reaper dan lada dari Michigan yang sangat pedas.
Pepper X diperkenalkan pertama kali di sebuah acara talk show ‘Hot Ones’. Currie juga menjelaskan bahwa Pepper X memberikan rasa pedas yang sangat hebat dan terjadi secara tiba-tiba. Reaksi ini akan direspons oleh kepala, kemudian dirasakan juga oleh tubuh termasuk tangan dan dada.
(tsa)