Manfaat Kayu Manis, Rempah Aromatik yang Turunkan Gula Darah dan Melawan Diabetes

Sabtu, 21 Oktober 2023 - 15:28 WIB
loading...
Manfaat Kayu Manis,...
Kayu manis memiliki banyak manfaat, seperti mengelola gula darah hingga mengurangi risiko komplikasi terkait diabetes. Foto/ getty.
A A A
JAKARTA - Kayu manis memiliki banyak manfaat kesehatan. Sebut saja membantu mendukung pengelolaan gula darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan kadar gula darah setelah makan dan mengurangi risiko komplikasi terkait diabetes.

Diabetes adalah suatu kondisi yang mempengaruhi pengelolaan gula darah, yang dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti penyakit jantung, penyakit ginjal dan kerusakan saraf.

Perawatan sering kali mencakup obat-obatan dan suntikan insulin, namun banyak orang tertarik pada makanan yang dapat membantu menurunkan gula darah.


Apa itu kayu manis?

Kayu manis merupakan rempah aromatik yang berasal dari kulit beberapa spesies pohon Cinnamomum.

Meski yang terbenak dalam pikiran Anda, kayu manis identik dengan roti gulung atau sereal, tetapi sebenarnya kayu manis telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional dan pengawetan makanan.

Satu sendok teh (sdt), ukuran porsi rata-rata kayu manis, tidak mengandung banyak vitamin atau mineral. Namun, banyak resep membutuhkan lebih dari 1 sdt dan kayu manis dalam jumlah besar memang mengandung banyak vitamin dan mineral. Kayu manis juga mengandung antioksidan dalam jumlah lebih besar, yang memberikan banyak manfaat kesehatan kayu manis.



Faktanya, sebuah penelitian pada 84 orang dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) menemukan bahwa mengonsumsi 1.500 miligram (mg) kayu manis setiap hari menyebabkan peningkatan kadar antioksidan darah yang signifikan setelah 8 minggu.

Antioksidan penting karena membantu tubuh mengurangi stres oksidatif, sejenis kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas berbahaya.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 1 gram (g) ekstrak kayu manis setiap hari selama 12 minggu mengurangi kadar gula darah puasa dan meningkatkan penanda stres oksidatif pada penderita diabetes tipe 2.

Hal ini penting karena stres oksidatif telah dikaitkan dengan perkembangan hampir semua penyakit kronis, termasuk diabetes tipe 2. Ini menurunkan gula darah puasa dan dapat menurunkan hemoglobin A1c

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kayu manis dapat membantu meningkatkan pengelolaan gula darah. Faktanya, tinjauan terhadap 16 penelitian menyimpulkan bahwa kayu manis dapat secara signifikan mengurangi kadar gula darah puasa dan resistensi insulin dibandingkan dengan plasebo pada penderita diabetes tipe 2 dan pradiabetes.

Kayu manis menurunkan gula darah setelah makan

Gula darah postprandial mengacu pada kadar gula darah Anda setelah makan. Kadar gula darah bisa meningkat cukup banyak setelah Anda makan, tergantung pada ukuran makanan dan berapa banyak karbohidrat yang dikandungnya.

Pergeseran gula darah ini dapat meningkatkan tingkat stres oksidatif dan peradangan, yang dapat merusak sel-sel tubuh Anda dan berkontribusi terhadap penyakit kronis.

Kayu manis dapat membantu mengendalikan lonjakan gula darah setelah makan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal ini dilakukan dengan memperlambat laju pengosongan makanan dari perut Anda.

Sebuah studi 2007 menemukan bahwa mengonsumsi 1,2 sdt, atau 6 g, kayu manis dengan satu porsi puding beras memperlambat pengosongan lambung dan menurunkan lonjakan kadar gula darah dibandingkan dengan makan puding beras saja.

Penelitian lain menunjukkan bahwa kayu manis dapat menurunkan gula darah setelah makan dengan memblokir enzim pencernaan yang memecah karbohidrat di usus kecil.

Kayu manis dapat membantu menurunkan gula darah setelah makan, mungkin dengan memperlambat pengosongan lambung dan memblokir enzim pencernaan.

Selain mendukung pengelolaan gula darah, kayu manis juga dapat menurunkan risiko komplikasi tertentu yang berhubungan dengan diabetes, termasuk penyakit jantung dan stroke. Tinjauan terhadap 13 penelitian menunjukkan bahwa kayu manis dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol total, yang keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1440 seconds (0.1#10.140)