Indonesia Dapat Bantuan Vaksin Cacar Monyet 2.000 Dosis dari ASEAN

Jum'at, 27 Oktober 2023 - 11:40 WIB
loading...
Indonesia Dapat Bantuan...
Kemenkes mengungkap Indonesia mendapatkan bantuan vaksin cacar monyet sebanyak 2.000 dosis dari ASEAN. Hal ini menyusul kasus cacar monyet yang terus bertambah. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap Indonesia mendapatkan bantuan vaksin cacar monyet sebanyak 2.000 dosis dari ASEAN. Hal ini menyusul kasus cacar monyet atau monkeypox di Tanah Air yang terus bertambah.

Di mana berdasarkan data Kemenkes , sampai saat ini tercatat sebanyak 14 kasus cacar monyet di Indonesia. Sebagian besar penularannya dilaporkan melalui hubungan seksual sesama jenis.

"Metode penularan kemungkinan besar kontak seksual, orientasi seksual itu paling banyak LSL 68 persen, heteroseksual dan biseksual juga ada," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Maxi Rein Rondonuwu kepada media baru-baru ini.

Melihat bertambahnya kasus cacar monyet di Indonesia, Kemenkes melakukan pencegahan dengan pemberian vaksinasi cacar monyet. Vaksinasi ini akan disasar kepada kelompok rentan dengan menyasar 477 orang.



"Vaksinasi sudah kita siapkan di akhir tahun lalu. Saat ini baru 1.000 dosis perkiraan kita 477 sasaran karena ini untuk dua dosis," jelasnya.

"Kita masih prioritaskan kelompok tertentu (LSL) dan pernah kontak berhubungan seks dua minggu terakhir," sambungnya.

Maxi mengungkapkan saat ini Indonesia sendiri mendapat bantuan vaksin cacar monyet dari ASEAN sebanyak 2.000 dosis.

"Vaksin kita baru 1.000 dan farmakes sedang pesan vaksin. Kemarin kami rapat dengan farmakes mereka lagi mengadakan minta impor vaksin karena vaksin terbatas," ujarnya.



"Tapi Alhamdulillah kita ada bantuan dari ASEAN 2.000 dosis untuk dikirim ke Indonesia. Dalam waktu dekat ada stok 2.000," lanjutnya.

Sementara itu, Spesialis Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi dr. Robert Sinto, SpPD, K-PTI menyebut bahwa pemberian vaksin cacar ini sangat efektif. Bahkan masih bisa mendapatkan manfaat setelah empat hari jika melakukan kontak dengan pasien terkonfirmasi positif penyakit tersebut.

“Namanya vaksin memang efektivitas nggak bisa 100 persen. Tapi jika diberikan pada pasien maka jumlah atau luas lesi dapat berkurang signifikan, mereka masih bisa kena tapi luas lesi tidak luas," ungkapnya.

"Masih bisa diberikan dalam empat hari ada kontak dengan konfirmasi bisa berikan,” pungkasnya.

(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1974 seconds (0.1#10.140)