Angelina Jolie Marah dengan Konflik Israel dan Palestina: Nyawa Tidak Berdosa Hilang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Angelina Jolie mengaku marah dan muak dengan konflik Israel dan Palestina yang masih terus berlangsung sampai saat ini. Bahkan, gencatan senjata di Jalur Gaza baru-baru ini telah menyebabkan banyak korban.
Angelina membahas perang antara Israel dan Palestina di Instagram pribadinya. Artis Hollywood 48 tahun ini pun mengatakan bahwa seperti jutaan orang di seluruh dunia, selama beberapa minggu terakhir, dia marah atas serangan teroris di Israel yang menyebabkan kematian begitu banyak warga sipil yang tidak bersalah.
Dalam postingan terbarunya, yang dibagikan kepada lebih dari 14,6 pengikut Instagram, ibu enam anak ini mengungkapkan bahwa dia telah menghabiskan waktunya untuk bertanya-tanya bagaimana cara terbaik untuk membantu.
"Saya juga berdoa agar setiap sandera segera kembali dengan selamat, dan untuk keluarga yang menanggung rasa sakit yang tak terbayangkan karena pembunuhan orang yang saya cintai. Yang terpenting, anak-anak dibunuh, dan banyak anak kini menjadi yatim piatu," tulis Jolie.
Bintang film Eternals ini menjelaskan bahwa saat ini penduduk Gaza tidak punya tempat tujuan, tidak punya akses terhadap makanan atau air, tidak ada kemungkinan untuk dievakuasi. Bahkan tidak ada hak asasi manusia untuk melintasi perbatasan atau mencari perlindungan.
"Apa yang terjadi di Israel adalah tindakan teror. Tapi hal ini tidak bisa membenarkan hilangnya nyawa tak berdosa dalam pemboman terhadap penduduk sipil di Gaza," jelasnya dilansir dari Daily Mail, Minggu (29/10/2023).
Mantan istri Brad Pitt ini yang menjabat sebagai duta besar Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) selama lebih dari 20 tahun menyatakan bahwa perhatian utamanya adalah kesejahteraan orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena kekerasan dalam situasi apapun.
Jolie juga menyoroti terbatasnya jumlah bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza melalui perbatasan Mesir. Dia juga mengutuk penolakan bantuan, bahan bakar dan air karena secara tidak langsung menyiksa semua orang, termasuk warga sipil dan anak-anak yang tidak bersalah.
"Gaza memiliki populasi lebih dari 2 juta orang (separuh dari mereka adalah anak-anak), yang hidup di bawah blokade ketat selama hampir dua dekade, ditambah lagi dengan pengungsian dan keadaan tanpa kewarganegaraan selama beberapa dekade," kata Jolie.
"Truk bantuan yang masuk hanya sedikit dari jumlah yang dibutuhkan (dan dikirimkan setiap hari sebelum konflik saat ini), dan pemboman tersebut menyebabkan kebutuhan kemanusiaan baru yang sangat mendesak setiap harinya," lanjutnya.
Jolie mengakhiri postingannya dengan seruan berupa ajakan kepada para pengikutnya di Instagram, khususnya penggemarnya untuk turut memberikan bantuan.
"Kemanusiaan menuntut gencatan senjata segera. Kehidupan warga Palestina dan Israel dan kehidupan semua orang secara global sama pentingnya. Apa pun yang dapat mencegah jatuhnya korban sipil dan menyelamatkan nyawa harus dilakukan," ujarnya.
"Seperti banyak orang lainnya, saya telah menyumbang untuk upaya bantuan medis. Saya telah memilih untuk mendukung pekerjaan Doctors Without Borders," pungkasnya.
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
Angelina membahas perang antara Israel dan Palestina di Instagram pribadinya. Artis Hollywood 48 tahun ini pun mengatakan bahwa seperti jutaan orang di seluruh dunia, selama beberapa minggu terakhir, dia marah atas serangan teroris di Israel yang menyebabkan kematian begitu banyak warga sipil yang tidak bersalah.
Dalam postingan terbarunya, yang dibagikan kepada lebih dari 14,6 pengikut Instagram, ibu enam anak ini mengungkapkan bahwa dia telah menghabiskan waktunya untuk bertanya-tanya bagaimana cara terbaik untuk membantu.
"Saya juga berdoa agar setiap sandera segera kembali dengan selamat, dan untuk keluarga yang menanggung rasa sakit yang tak terbayangkan karena pembunuhan orang yang saya cintai. Yang terpenting, anak-anak dibunuh, dan banyak anak kini menjadi yatim piatu," tulis Jolie.
Baca Juga
Bintang film Eternals ini menjelaskan bahwa saat ini penduduk Gaza tidak punya tempat tujuan, tidak punya akses terhadap makanan atau air, tidak ada kemungkinan untuk dievakuasi. Bahkan tidak ada hak asasi manusia untuk melintasi perbatasan atau mencari perlindungan.
"Apa yang terjadi di Israel adalah tindakan teror. Tapi hal ini tidak bisa membenarkan hilangnya nyawa tak berdosa dalam pemboman terhadap penduduk sipil di Gaza," jelasnya dilansir dari Daily Mail, Minggu (29/10/2023).
Mantan istri Brad Pitt ini yang menjabat sebagai duta besar Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) selama lebih dari 20 tahun menyatakan bahwa perhatian utamanya adalah kesejahteraan orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena kekerasan dalam situasi apapun.
Jolie juga menyoroti terbatasnya jumlah bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza melalui perbatasan Mesir. Dia juga mengutuk penolakan bantuan, bahan bakar dan air karena secara tidak langsung menyiksa semua orang, termasuk warga sipil dan anak-anak yang tidak bersalah.
"Gaza memiliki populasi lebih dari 2 juta orang (separuh dari mereka adalah anak-anak), yang hidup di bawah blokade ketat selama hampir dua dekade, ditambah lagi dengan pengungsian dan keadaan tanpa kewarganegaraan selama beberapa dekade," kata Jolie.
"Truk bantuan yang masuk hanya sedikit dari jumlah yang dibutuhkan (dan dikirimkan setiap hari sebelum konflik saat ini), dan pemboman tersebut menyebabkan kebutuhan kemanusiaan baru yang sangat mendesak setiap harinya," lanjutnya.
Jolie mengakhiri postingannya dengan seruan berupa ajakan kepada para pengikutnya di Instagram, khususnya penggemarnya untuk turut memberikan bantuan.
"Kemanusiaan menuntut gencatan senjata segera. Kehidupan warga Palestina dan Israel dan kehidupan semua orang secara global sama pentingnya. Apa pun yang dapat mencegah jatuhnya korban sipil dan menyelamatkan nyawa harus dilakukan," ujarnya.
"Seperti banyak orang lainnya, saya telah menyumbang untuk upaya bantuan medis. Saya telah memilih untuk mendukung pekerjaan Doctors Without Borders," pungkasnya.
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
(dra)