Sebut Israel Diserang Teroris, Angelina Jolie Dikecam dan Dinilai Tidak Tahu Sejarah
loading...
A
A
A
Dia juga menyebut bahwa saat ini penduduk Gaza tidak punya tempat tujuan, tidak punya akses terhadap makanan atau air, tidak ada kemungkinan untuk dievakuasi. Bahkan tidak ada hak asasi manusia untuk melintasi perbatasan atau mencari perlindungan.
"Apa yang terjadi di Israel adalah tindakan teror. Tapi hal ini tidak bisa membenarkan hilangnya nyawa tak berdosa dalam pemboman terhadap penduduk sipil di Gaza," jelas Jolie.
Mantan istri Brad Pitt ini yang menjabat sebagai duta besar Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) selama lebih dari 20 tahun menyatakan bahwa perhatian utamanya adalah kesejahteraan orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena kekerasan dalam situasi apapun.
Jolie juga menyoroti terbatasnya jumlah bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza melalui perbatasan Mesir. Dia juga mengutuk penolakan bantuan, bahan bakar dan air karena secara tidak langsung menyiksa semua orang, termasuk warga sipil dan anak-anak yang tidak bersalah.
“Gaza memiliki populasi lebih dari 2 juta orang (separuh dari mereka adalah anak-anak), yang hidup di bawah blokade ketat selama hampir dua dekade, ditambah lagi dengan pengungsian dan keadaan tanpa kewarganegaraan selama beberapa dekade," ujar Jolie.
“Truk bantuan yang masuk hanya sedikit dari jumlah yang dibutuhkan (dan dikirimkan setiap hari sebelum konflik saat ini), dan pemboman tersebut menyebabkan kebutuhan kemanusiaan baru yang sangat mendesak setiap harinya," pungkasnya.
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
"Apa yang terjadi di Israel adalah tindakan teror. Tapi hal ini tidak bisa membenarkan hilangnya nyawa tak berdosa dalam pemboman terhadap penduduk sipil di Gaza," jelas Jolie.
Mantan istri Brad Pitt ini yang menjabat sebagai duta besar Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) selama lebih dari 20 tahun menyatakan bahwa perhatian utamanya adalah kesejahteraan orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena kekerasan dalam situasi apapun.
Jolie juga menyoroti terbatasnya jumlah bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza melalui perbatasan Mesir. Dia juga mengutuk penolakan bantuan, bahan bakar dan air karena secara tidak langsung menyiksa semua orang, termasuk warga sipil dan anak-anak yang tidak bersalah.
“Gaza memiliki populasi lebih dari 2 juta orang (separuh dari mereka adalah anak-anak), yang hidup di bawah blokade ketat selama hampir dua dekade, ditambah lagi dengan pengungsian dan keadaan tanpa kewarganegaraan selama beberapa dekade," ujar Jolie.
“Truk bantuan yang masuk hanya sedikit dari jumlah yang dibutuhkan (dan dikirimkan setiap hari sebelum konflik saat ini), dan pemboman tersebut menyebabkan kebutuhan kemanusiaan baru yang sangat mendesak setiap harinya," pungkasnya.
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
(dra)