Dokter RS Indonesia di Gaza Menangis Histeris Dapati Anaknya Jadi Korban Serangan Israel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dokter RS Indonesia di Gaza, Palestina , Ghada Abu Eida histeris setelah mendapati anaknya menjadi korban serangan Israel . Hal ini diketahui dari sebuah video yang beredar di media sosial.
Salah satunya diposting oleh akun Instagram @middleeastmonitor. Video itu menunjukkan dokter RS Indonesia di Gaza berada di dekat pintu darurat tengah bersiap untuk membantu korban.
Dilansir dari Albawaba, Sabtu (4/11/2023) dia menunggu untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang terluka di Palestina di tengah serangan udara Israel yang sedang berlangsung.
Saat Dr Ghada menunggu, tiga anggota medis terlihat menggendong seorang anak kecil di atas tandu dan berlari. Ketika dokter tersebut menyadari bahwa itu adalah putrinya, dia mulai berteriak karena terkejut.
Sambil menangis histeris, Dr Ghada lantas terus berlari menyusul sang putri dari belakang. Dia tampak tak kuasa menahan tangis melihat anaknya turut menjadi korban serangan Israel.
Di sisi lain, saat ini pembangkit listrik utama RS Indonesia di Gaza dilaporkan kehabisan bahan bakar. Selain itu, sebagian besar rumah sakit sudah tidak berfungsi sama sekali.
Lebih lanjut, Dirjen Rumah Sakit Gaza menyampaikan bahwa 70 persen pelayanan RS Indonesia berisiko terhenti. Ini akibat matinya genset karena tidak adanya bahan bakar.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 8.796 warga Palestina sejak dimulainya agresi Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Salah satunya diposting oleh akun Instagram @middleeastmonitor. Video itu menunjukkan dokter RS Indonesia di Gaza berada di dekat pintu darurat tengah bersiap untuk membantu korban.
Dilansir dari Albawaba, Sabtu (4/11/2023) dia menunggu untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang terluka di Palestina di tengah serangan udara Israel yang sedang berlangsung.
Saat Dr Ghada menunggu, tiga anggota medis terlihat menggendong seorang anak kecil di atas tandu dan berlari. Ketika dokter tersebut menyadari bahwa itu adalah putrinya, dia mulai berteriak karena terkejut.
Sambil menangis histeris, Dr Ghada lantas terus berlari menyusul sang putri dari belakang. Dia tampak tak kuasa menahan tangis melihat anaknya turut menjadi korban serangan Israel.
Di sisi lain, saat ini pembangkit listrik utama RS Indonesia di Gaza dilaporkan kehabisan bahan bakar. Selain itu, sebagian besar rumah sakit sudah tidak berfungsi sama sekali.
Lebih lanjut, Dirjen Rumah Sakit Gaza menyampaikan bahwa 70 persen pelayanan RS Indonesia berisiko terhenti. Ini akibat matinya genset karena tidak adanya bahan bakar.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 8.796 warga Palestina sejak dimulainya agresi Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023.
(dra)