5 Film Indonesia untuk Peringati Hari Pahlawan 2023, Tingkatkan Nasionalisme
loading...
A
A
A
Kemudian ada film Merah Putih yang tayang pada 2009. Film yang dibintangi Donny Alamsyah, Lukman Sardi hingga Darius Sinathrya ini menggambarkan bagaiman para pahlawan berjuang merebut kemerdekaan untuk Tanah Air.
Film Merah Putih ini menceritakan sekelompok pria Indonesia bersatu sebagai taruna dan selamat dari pembantaian. Mereka berjuang sebagai tentara gerilya melawan Belanda meskipun ada konflik dan perbedaan kelas sosial yang mendalam.
Foto/Imdb
Selanjutnya ada film Tjokroaminoto. Film ini mengisahkan hidup pahlawan Tanah Air, Tjokroaminoto yang diperankan oleh Reza Rahadian.
Film ini menceritakan latar 1912, di mana ada aktivis Jawa, Omar Said Tjokroaminoto yang ikut mendirikan partai Sarekat Islam. Partai ini bertujuan untuk melawan ketidakadilan rezim kolonial Hindia Belanda.
Foto/Imdb
Film Kartini juga patut disaksikan di momen Hari Pahlawan. Film yang dibintangi Dian Sastrowardoyo ini menceritakan sosok Kartini yang berjuang mendapatkan hak untuk setiap perempuan.
Karena dibatasi oleh adat istiadat, dia hidup dalam pengasingan. Saat itulah, dia mengetahui bahwa pendidikan bisa memerdekakan seluruh perempuan Indonesia.
Film Merah Putih ini menceritakan sekelompok pria Indonesia bersatu sebagai taruna dan selamat dari pembantaian. Mereka berjuang sebagai tentara gerilya melawan Belanda meskipun ada konflik dan perbedaan kelas sosial yang mendalam.
3. Tjokroaminoto
Foto/Imdb
Selanjutnya ada film Tjokroaminoto. Film ini mengisahkan hidup pahlawan Tanah Air, Tjokroaminoto yang diperankan oleh Reza Rahadian.
Film ini menceritakan latar 1912, di mana ada aktivis Jawa, Omar Said Tjokroaminoto yang ikut mendirikan partai Sarekat Islam. Partai ini bertujuan untuk melawan ketidakadilan rezim kolonial Hindia Belanda.
4. Kartini
Foto/Imdb
Film Kartini juga patut disaksikan di momen Hari Pahlawan. Film yang dibintangi Dian Sastrowardoyo ini menceritakan sosok Kartini yang berjuang mendapatkan hak untuk setiap perempuan.
Karena dibatasi oleh adat istiadat, dia hidup dalam pengasingan. Saat itulah, dia mengetahui bahwa pendidikan bisa memerdekakan seluruh perempuan Indonesia.