Mengenal Karotenemia, Keracunan Wortel yang Bikin Warna Kulit Jadi Kuning

Minggu, 12 November 2023 - 20:18 WIB
loading...
Mengenal Karotenemia,...
Karotenemia alias keracunan wortel adalah suatu kondisi klinis yang ditandai dengan pigmentasi kuning pada kulit (xanthoderma) dan peningkatan kadar beta-karoten dalam darah. Foto/iStock
A A A
JAKARTA - Belakangan ini kasus kulit tubuh berubah berwarna oranye akibat terlalu banyak mengonsumsi wortel menjadi sorotan.

Kasus pertama yang viral dialami oleh seorang perempuan di Beijing, China, yang warna kulitnya berubah jadi oranye akibat melakukan diet ekstrem dengan mengonsumsi wortel sebanyak 200-300 gram setiap hari.

Lalu, baru-baru ini kasus serupa kembali terjadi. Kali ini kasus tersebut menimpa seorang remaja di Edinburgh, Skotlandia, bernama Dena Rendall. Warna kulit remaja 21 tahun itu juga berubah oranye akibat terlalu banyak makan wortel.

Usut punya usut, keduanya ternyata mengalami kondisi karotenemia. Lantas apa itu karotenemia? Berikut ulasannya, dilansir dari laman Medscape, Minggu (12/11/2023).

Karotenemia alias keracunan wortel adalah suatu kondisi klinis yang ditandai dengan pigmentasi kuning pada kulit (xanthoderma) dan peningkatan kadar beta-karoten dalam darah. Tak hanya wortel, dalam kebanyakan kasus, kondisi ini terjadi akibat konsumsi makanan kaya karoten yang berlebihan dan berkepanjangan seperti labu dan ubi jalar.



Kondisi karotenemia tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan kesalahan diagnosis penyakit kuning.

Karoten adalah lipokrom yang biasanya menambah warna kuning pada kulit. Dengan meningkatnya kadar karoten dalam darah, warna kuning ini semakin menonjol.

Karotenemia terutama terlihat ketika stratum korneum menebal atau ketika lemak subkutan sangat banyak. Kondisi ini lebih mudah terlihat pada orang dengan kulit berwarna terang. Gejalanya tampak jelas terlihat terutama berupa menguningnya telapak tangan dan telapak kaki pada orang dengan warna kulit lebih gelap.

Pigmentasi kuning pada seseorang yang mengalami karotenemia sering kali muncul pertama kali di ujung hidung, telapak tangan, telapak kaki, dan lipatan nasolabial, kemudian meluas secara bertahap ke seluruh tubuh. Namun, pigmentasi kuning paling menonjol terlihat pada telapak tangan, telapak kaki, dan lipatan nasolabial.

Perubahan pigmentasi terjadi akibat pengendapan karoten pada stratum korneum yang larut dalam lemak.

Pada dasarnya, karotenemia yang disebabkan oleh pola makan adalah kondisi yang tidak berbahaya dan tak memerlukan pengobatan. Namun, agar tidak menimbulkan kecemasan berlebihan, dokter dapat memberi tahu orang tua, makanan mana yang kaya karoten dan anak dapat diberikan diet kekurangan karoten.

Dengan dihilangkannya asupan makanan kaya karoten, kadar karoten serum turun tajam dalam waktu seminggu dan perubahan warna kuning pada kulit berangsur-angsur hilang selama beberapa minggu hingga bulan.

Obat-obatan tidak diindikasikan untuk pengobatan karotenemia yang disebabkan oleh pola makan. Para orang tua juga dianjurkan untuk mengganti asupan makanan kaya karoten dengan sayuran hijau seperti bayam dan kacang hijau.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1642 seconds (0.1#10.140)