Pentingnya Positive Thinking bagi Penderita Kanker

Jum'at, 03 November 2017 - 22:42 WIB
Pentingnya Positive Thinking bagi Penderita Kanker
Pentingnya Positive Thinking bagi Penderita Kanker
A A A
JAKARTA - Penyakit kanker hingga saat ini masih menjadi momok yang sangat menakutkan. Informasi tentang ganasnya penyakit tersebut, tidak jarang membuat orang yang mengidapnya menjadi down, yang kemudian membuat kondisi kesehatan penderitanya semakin memburuk.

Informasi yang beredar tentang keganasan penyakit itu memang tidak sepenuhnya keliru. Namun, ada beberapa hal yang sejatinya bisa dilakukan untuk membuat penderita kanker dalam kondisi yang jauh lebih baik.

Memastikan asupan nutrisi dalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kondisi mereka yang terkena kanker. Dari sekian banyak makanan yang perlu dihindari, sudah sepatutnya kebutuhan terhadap asupan tetap terjaga.

"Yang perlu diperhatikan adalah menjaga berat badan dan nutrisi masuk. Cuma pastikan yang mengandung nutrisi padat, jangan yang kosong nutrisi, seperti daging olahan," kata Senior Dietitian Parkway Cancer Center (PCC) Singapura, Gerrard Wong saat media Gathering Living Your Best Live with Cancer di Plaza Sentral, Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Dengan asupan yang terjaga, maka bisa meminimalisir beberapa efek yang ditimbulkan kanker, di antaranya lekas capai. Dalam hal asupan, perhatian lebih serius diperlukan ketika yang menderita kanker adalah anak-anak.

"Paling penting dipastikan harus cukup makan. Perhatikan aspek kesehatan yang lebih mendalam. Kalau anak-anak, biasanya kanker darah. Yang harus diperhatikan adalah keamanan makanan. Hindari makanan dari luar. Lebih baik masak di rumah. Mengedukasi orang tua juga jauh lebih penting," beber dia.

Pikiran negatif kerap langsung menghantui mereka yang baru saja didiagnosa kanker. Maka tidak aneh jika kondisi mereka akan semakin memburuk. Kondisi tersebut sejatinya tidak hanya dipengaruhi oleh kanker saja, melainkan bersumber dari pikiran negatif itu.

"Berbagai hal kehidupan kita akan berubah ketika ada kanker. Pertama kali yang dipikirkan adalah apakah saya akan meninggal. Karena kanker dikaitkan dengan kematian. Harus diingat, kanker tidak equel dengan kematian," kata salah satu dokter di PCC, Ang Peng Tiam.

Mengingat tekanan psikologis yang dialami oleh mereka yang didiagnosa kanker, maka dibutuhkan dukungan dari orang-orang sekitarnya. Hal tersebut dinilai memiliki dampak sangat besar terhadap kondisi dari orang yang bersangkutan.

"Yang utama adalah dukungan keluarga. Paling utama adalah dukungan teman dan keluarga," ucap dia.

Terkait keberadaan kanker sendiri, Ang tidak mengelak bahwa penyakit itu masih sulit untuk disembuhkan. Namun, di sisi lain, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menekan risiko dari penyakit itu.

"Tidak memiliki kesempatan sembuh, bukan berarti tidak bisa ditangani, menjaga kualitas hidupnya. Dalam penanganan penyakit ada tiga hal, yakni dokter, pasien dan Tuhan. Di PCC, kita membantu pasein untuk, menyampaikan pesan keberanian," beber dia.

Sementara itu, Djap Kie Man adalah salah satu penderita kanker yang sukses melewati masa-masa sulitnya. Didiagnosa menderita kanker pada 2009 silam, hingga saat ini Djap masih tampak cukup sehat.

"Begitu saya tau penyakitnya, saya langsung cari tau, Googling," kata anak Djap, Suyono.

Dia mengakui, sebagai seorang anak, dirinya memang sempat kaget dengan penyakit yang diderita ayahnya itu. Namun, di sisi lain, dia mencoba untuk melakukan sesuatu agar bisa meringankan dampak dari penyakit yang diderita ayahnya itu.

"Ketika keluarga saya panik, saya langsung cari info, menggali info dari orang-orang yang mengalami hal serupa. Dengan banyaknya info kita akan lebih bisa untuk segera menangani. Dari sekian banyak info, akhirnya diputuskan untuk menjalani perawatan ke Singapura," beber dia.

"Pola makan itu penting banget. Setelah menjalani kemo, dia selektif banget dalam hal makan. Meskipun dia suka, tapi kalau itu berdampak (terhadap penyakitnya), ya dihindari," lanjut dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3299 seconds (0.1#10.140)