Pro Kontra Sedot Lemak, Ini Kegunaan dan Risiko yang Perlu Dipertimbangkan
loading...
A
A
A
- Mati rasa
Kondisi mati rasa bisa terjadi pada sebagian area yang sebelumnya dilakukan sedot lemak. Umumnya, keadaan ini bersifat sementara.
Namun, ada juga sejumlah kasus yang menunjukan kondisi mati rasa tersebut berlanjut hingga permanen. Kemudian, saraf di area terkait juga berpotensi terkena iritasi.
- Kulit jadi lebih kendur
Setelah melakukan sedot lemak, kulit pada area yang dibuang lemaknya mungkin akan mengalami sedikit perubahan. Misal, jadi tampak bergelombang atau layu karena pembuangan lemak yang tidak merata dan elastisitas kulit yang buruk.
Sebagai informasi, perubahan ini bisa bersifat permanen apabila tidak segera ditangani. Jadi, Anda perlu mempertimbangkannya secara seksama.
- Emboli lemak
Kondisi ini sebenarnya cukup berbahaya. Pasalnya, potongan lemak yang kendur dapat terlepas dan berakhir di pembuluh darah.
Jika dibiarkan, potongan lemak itu akan menggumpal di sejumlah organ penting, seperti paru-paru hingga otak.
Kondisi mati rasa bisa terjadi pada sebagian area yang sebelumnya dilakukan sedot lemak. Umumnya, keadaan ini bersifat sementara.
Namun, ada juga sejumlah kasus yang menunjukan kondisi mati rasa tersebut berlanjut hingga permanen. Kemudian, saraf di area terkait juga berpotensi terkena iritasi.
- Kulit jadi lebih kendur
Setelah melakukan sedot lemak, kulit pada area yang dibuang lemaknya mungkin akan mengalami sedikit perubahan. Misal, jadi tampak bergelombang atau layu karena pembuangan lemak yang tidak merata dan elastisitas kulit yang buruk.
Sebagai informasi, perubahan ini bisa bersifat permanen apabila tidak segera ditangani. Jadi, Anda perlu mempertimbangkannya secara seksama.
- Emboli lemak
Kondisi ini sebenarnya cukup berbahaya. Pasalnya, potongan lemak yang kendur dapat terlepas dan berakhir di pembuluh darah.
Jika dibiarkan, potongan lemak itu akan menggumpal di sejumlah organ penting, seperti paru-paru hingga otak.