Apa Itu Keffiyeh yang Membuat Pemuda Palestina Ditembak di AS?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga orang pemuda keturunan Palestina yang mengenakan keffiyeh ditembak di area kampus Universitas Vermont di Kota Burlington, Amerika Serikat, pada Sabtu (25/11/2023) malam waktu setempat.
Ketiganya adalah Hisham Awartani, Kinnan Abdel Hamid, dan Tahseen Ahmed yang merupakan mahasiswa dari tiga perguruan tinggi yang berbeda di Amerika. Dua korban dalam keadaan stabil, sementara korban ketiga mengalami cedera serius.
Menurut pihak kepolisian setempat, motif penembakan ini terjadi lantaran kebencian terhadap orang-orang pro-Palestina di tengah ketegangan konflik Israel vs Hamas. Terlebih ketiga pemuda tersebut sedang mengenakan keffiyeh Palestina saat insiden tersebut terjadi.
Lantas, apa itu keffiyeh? Berikut ulasan mengenai keffiyeh, sejarah dan fungsinya.
Keffiyeh yang juga dikenal sebagai kufiya, shemagh, atau ghutrah, adalah sehelai kain persegi panjang yang biasanya terbuat dari katun atau bahan lain yang nyaman digunakan.
Penggunaan keffiyeh mengalami perubahan makna dan fungsi dari waktu ke waktu. Arti dari penggunaannya juga bergantung pada tempat dan budaya lokal.
Awalnya, keffiyeh digunakan sebagai pelindung dari kondisi cuaca yang panas di gurun, seperti sinar matahari yang terik dan angin berdebu. Seiring berjalannya waktu, keffiyeh berkembang menjadi simbol budaya dan politik yang kuat di berbagai komunitas.
Selain itu, makna simbolis, warna, dan motif keffiyeh bervariasi, tidak hanya antara negara, tetapi juga di tingkat regional.
Di Palestina, keffiyeh sering dipakai sebagai bentuk protes solidaritas dan dalam demonstrasi. Hal ini kemudian menjadi simbol yang dikenal secara luas sebagai tanda perlawanan dan solidaritas di negara-negara Arab, terutama di Palestina.
Keffiyeh tradisional Palestina berwarna hitam dan putih. Penggunaan keffiyeh hingga mendapatkan popularitas di kalangan pemberontak Palestina selama Mandat Inggris atas Palestina dan khususnya selama Pemberontakan Arab 1936-1939.
Cara penggunaan keffiyeh dengan dililitkan di wajah oleh para pemberontak untuk menyembunyikan identitas mereka. Hal ini untuk menghindari penangkapan.
Keffiyeh sebagai simbol solidaritas Palestina mulai dikukuhkan pada tahun 1960an. Mantan Presiden Palestina Yasser Arafat menjadi ikon dengan gaya khasnya dalam mengenakan jilbab di setiap penampilan publik.
Keffiyehnya selalu diposisikan dengan hati-hati di kepalanya, dengan ujung kain yang lebih panjang diletakkan di bahu kanannya dan ditata menyerupai peta Palestina sebelum tahun 1948.
Dalam aksi untuk menggaungkan solidaritas Pemberontakan Arab, keffiyeh kembali dipakai sebagai tanda kesetiaan selama Intifada Pertama dan Intifada Kedua.
Pemuda Palestina akan mengenakan keffiyeh di leher mereka, sebuah perubahan yang sebagian besar dipengaruhi oleh fakta bahwa penutup wajah menjadi sasaran empuk bagi tentara Zionis.
Saat ini Keffiyeh terus dipakai untuk menunjukkan solidaritas terhadap perjuangan Palestina di Barat dan negara-negara tetangga di Timur Tengah.
Demikian ulasan mengenai keffiyeh. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan para pembaca.
Ketiganya adalah Hisham Awartani, Kinnan Abdel Hamid, dan Tahseen Ahmed yang merupakan mahasiswa dari tiga perguruan tinggi yang berbeda di Amerika. Dua korban dalam keadaan stabil, sementara korban ketiga mengalami cedera serius.
Menurut pihak kepolisian setempat, motif penembakan ini terjadi lantaran kebencian terhadap orang-orang pro-Palestina di tengah ketegangan konflik Israel vs Hamas. Terlebih ketiga pemuda tersebut sedang mengenakan keffiyeh Palestina saat insiden tersebut terjadi.
Lantas, apa itu keffiyeh? Berikut ulasan mengenai keffiyeh, sejarah dan fungsinya.
Apa Itu Keffiyeh?
Keffiyeh yang juga dikenal sebagai kufiya, shemagh, atau ghutrah, adalah sehelai kain persegi panjang yang biasanya terbuat dari katun atau bahan lain yang nyaman digunakan.
Penggunaan keffiyeh mengalami perubahan makna dan fungsi dari waktu ke waktu. Arti dari penggunaannya juga bergantung pada tempat dan budaya lokal.
Awalnya, keffiyeh digunakan sebagai pelindung dari kondisi cuaca yang panas di gurun, seperti sinar matahari yang terik dan angin berdebu. Seiring berjalannya waktu, keffiyeh berkembang menjadi simbol budaya dan politik yang kuat di berbagai komunitas.
Selain itu, makna simbolis, warna, dan motif keffiyeh bervariasi, tidak hanya antara negara, tetapi juga di tingkat regional.
Di Palestina, keffiyeh sering dipakai sebagai bentuk protes solidaritas dan dalam demonstrasi. Hal ini kemudian menjadi simbol yang dikenal secara luas sebagai tanda perlawanan dan solidaritas di negara-negara Arab, terutama di Palestina.
Keffiyeh tradisional Palestina berwarna hitam dan putih. Penggunaan keffiyeh hingga mendapatkan popularitas di kalangan pemberontak Palestina selama Mandat Inggris atas Palestina dan khususnya selama Pemberontakan Arab 1936-1939.
Cara penggunaan keffiyeh dengan dililitkan di wajah oleh para pemberontak untuk menyembunyikan identitas mereka. Hal ini untuk menghindari penangkapan.
Keffiyeh sebagai simbol solidaritas Palestina mulai dikukuhkan pada tahun 1960an. Mantan Presiden Palestina Yasser Arafat menjadi ikon dengan gaya khasnya dalam mengenakan jilbab di setiap penampilan publik.
Keffiyehnya selalu diposisikan dengan hati-hati di kepalanya, dengan ujung kain yang lebih panjang diletakkan di bahu kanannya dan ditata menyerupai peta Palestina sebelum tahun 1948.
Dalam aksi untuk menggaungkan solidaritas Pemberontakan Arab, keffiyeh kembali dipakai sebagai tanda kesetiaan selama Intifada Pertama dan Intifada Kedua.
Pemuda Palestina akan mengenakan keffiyeh di leher mereka, sebuah perubahan yang sebagian besar dipengaruhi oleh fakta bahwa penutup wajah menjadi sasaran empuk bagi tentara Zionis.
Saat ini Keffiyeh terus dipakai untuk menunjukkan solidaritas terhadap perjuangan Palestina di Barat dan negara-negara tetangga di Timur Tengah.
Demikian ulasan mengenai keffiyeh. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan para pembaca.
(okt)