Alasan Penderita Asma Tidak Boleh Stres, Waspadai Pemicunya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyakit asma bisa kambuh ketika perubahan suhu, posisi tidur hingga munculnya alergi. Namun ternyata asma juga bisa kambuh ketika penderitanya stres. Untuk itu pasien asma harus mengendalikan pikirannya.
Diketahui, asma merupakan penyakit yang mengganggu sistem pernapasan. Hal itu terjadi karena adanya peradangan penyempitan pada saluran napas. Penyakit asma ditandai dengan sesak napas. Kondisi ini dapat terjadi pada semua kalangan, baik tua maupun muda.
“Karena pikiran yang tidak di-manage dengan baik bisa menimbulkan stres dan memicu serangan asma. Itulah kenapa pasien asma harus mengendalikan emosi dan stresnya,” ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam(RSUP Persahabatan, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) dalam cuitannya di X atau Twitter @erlinaburhan, dikutip pada Rabu (29/11/2023).
Dokter Erlina menambahkan meski seseorang tidak memiliki asma, terkadang napasnya menjadi cepat. Kalau stresnya ini berkepanjangan, maka bisa menyebabkan penurunan sistem imun sehingga memudahkan terjangkit atau terinfeksi suatu penyakit infeksi.
“Kembali kepada pemicu asma. Selain stres, ada beberapa pemicu asma lainnya dan setiap orang memiliki pemicu asma yang berbeda-beda,” jelasnya.
“Beberapa pemicu asma adalah kelelahan, infeksi, bau-bauan, udara dingin, debu, dan makanan yang bisa sebabkan alergi seperti udang, cumi-cumi, atau ikan,” tutur dia.
Dokter Erlina mengimbau kepada pasien asma untuk tetap berhati-hati saat beraktivitas agar penyakitnya tidak kambuh.
“Ingat ya walaupun bisa beraktivitas seperti biasa, pasien asma tetap harus hati-hati dalam berinteraksi dengan pemicu. Semoga sehat selalu,” ujar dia.
Diketahui, asma merupakan penyakit yang mengganggu sistem pernapasan. Hal itu terjadi karena adanya peradangan penyempitan pada saluran napas. Penyakit asma ditandai dengan sesak napas. Kondisi ini dapat terjadi pada semua kalangan, baik tua maupun muda.
“Karena pikiran yang tidak di-manage dengan baik bisa menimbulkan stres dan memicu serangan asma. Itulah kenapa pasien asma harus mengendalikan emosi dan stresnya,” ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam(RSUP Persahabatan, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) dalam cuitannya di X atau Twitter @erlinaburhan, dikutip pada Rabu (29/11/2023).
Dokter Erlina menambahkan meski seseorang tidak memiliki asma, terkadang napasnya menjadi cepat. Kalau stresnya ini berkepanjangan, maka bisa menyebabkan penurunan sistem imun sehingga memudahkan terjangkit atau terinfeksi suatu penyakit infeksi.
“Kembali kepada pemicu asma. Selain stres, ada beberapa pemicu asma lainnya dan setiap orang memiliki pemicu asma yang berbeda-beda,” jelasnya.
“Beberapa pemicu asma adalah kelelahan, infeksi, bau-bauan, udara dingin, debu, dan makanan yang bisa sebabkan alergi seperti udang, cumi-cumi, atau ikan,” tutur dia.
Dokter Erlina mengimbau kepada pasien asma untuk tetap berhati-hati saat beraktivitas agar penyakitnya tidak kambuh.
“Ingat ya walaupun bisa beraktivitas seperti biasa, pasien asma tetap harus hati-hati dalam berinteraksi dengan pemicu. Semoga sehat selalu,” ujar dia.
(tdy)