Transplantasi Ginjal Pertama 2 RS Berhasil Dilakukan, Operasi Berlangsung 4 Jam
loading...
A
A
A
JAKARTA – Transplantasi ginjal pertama yang dilakukan pada pasien inisial M berusia 48 tahun sebagai resipien dan pasien I berusia 33 tahun sebagai pendonor berhasil dilakukan sukses dan berjalan lancar dengan operasi berjalan kurang lebih selama empat jam.
Hal itu dikarenakan akibat kerja sama yang baik antara Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar dengan didampingi tim transplantasi ginjal dari RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta pada Senin (27/11/2023) sebagai rumah sakit pengampu nasional pelayanan uronefrologi.
“Alhamdulillah pelaksanaan transplantasi ginjal pertama telah sukses dilakukan. Hal ini merupakan hal yang patut kita syukuri dimana teman-teman tim telah bekerja luar biasa telah bersinergi satu sama lain. Kami haturkan pula terima kasih kepada tim transplantasi ginjal RSCM atas pendampingannya dalam proses persiapan sampai di kamar operasi,” kata dr Syafri kepada media, Minggu (3/12/2023).
Menurutnya, sebelum tindakan itu dilakukan, terlebih dahulu pihaknya melakukan perjanjian kerja sama antara kedua rumah sakit yang berisikan tentang pelayanan, pengembangan, dan penelitian di bidang transplantasi ginjal.
Lebih lanjut, maka melalui Surat Keputusan Nomor. HK.02.03/D.XIX/14568/2023 telah ditetapkan tim kerja transplantasi organ, dengan Prof. dr. Haerani Rasyid, Sp. PD., K-GH., Sp.GK sebagai Ketua tim kerja dalam mempersiapkan pedoman standar operasional prosedur dan alur pelayanana serta melakukan persiapan pelayanan transplantasi ginjal.
“Alhamdulillah transplantasi ginjal telah dilakukan kepada pasien gagal ginjal yang telah menerima donor. Biasanya bila tidak terdapat masalah dalam perawatan primer, maka dalam tujuh hari pasien akan membaik. Namun apabila pasien masih dalam perawatan lanjutan atau memungkinkan untuk homecare, serta edukasi kepada pasien resipien,” kata Prof. Haerani.
Menurutnya, dengan laporan yang didapat dari tim kamar operasi juga menunjukkan pasien dalam keadaan baik, sadar, dan terekstubasi atau mengeluarkan pipa endotrakeal dengan baik atau normal. Sehingga diharapkan usaha yang telah dilakukan ini juga akan berbuah baik, baik untuk pendonor maupun resipien.
Hal itu dikarenakan akibat kerja sama yang baik antara Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar dengan didampingi tim transplantasi ginjal dari RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta pada Senin (27/11/2023) sebagai rumah sakit pengampu nasional pelayanan uronefrologi.
“Alhamdulillah pelaksanaan transplantasi ginjal pertama telah sukses dilakukan. Hal ini merupakan hal yang patut kita syukuri dimana teman-teman tim telah bekerja luar biasa telah bersinergi satu sama lain. Kami haturkan pula terima kasih kepada tim transplantasi ginjal RSCM atas pendampingannya dalam proses persiapan sampai di kamar operasi,” kata dr Syafri kepada media, Minggu (3/12/2023).
Menurutnya, sebelum tindakan itu dilakukan, terlebih dahulu pihaknya melakukan perjanjian kerja sama antara kedua rumah sakit yang berisikan tentang pelayanan, pengembangan, dan penelitian di bidang transplantasi ginjal.
Lebih lanjut, maka melalui Surat Keputusan Nomor. HK.02.03/D.XIX/14568/2023 telah ditetapkan tim kerja transplantasi organ, dengan Prof. dr. Haerani Rasyid, Sp. PD., K-GH., Sp.GK sebagai Ketua tim kerja dalam mempersiapkan pedoman standar operasional prosedur dan alur pelayanana serta melakukan persiapan pelayanan transplantasi ginjal.
“Alhamdulillah transplantasi ginjal telah dilakukan kepada pasien gagal ginjal yang telah menerima donor. Biasanya bila tidak terdapat masalah dalam perawatan primer, maka dalam tujuh hari pasien akan membaik. Namun apabila pasien masih dalam perawatan lanjutan atau memungkinkan untuk homecare, serta edukasi kepada pasien resipien,” kata Prof. Haerani.
Menurutnya, dengan laporan yang didapat dari tim kamar operasi juga menunjukkan pasien dalam keadaan baik, sadar, dan terekstubasi atau mengeluarkan pipa endotrakeal dengan baik atau normal. Sehingga diharapkan usaha yang telah dilakukan ini juga akan berbuah baik, baik untuk pendonor maupun resipien.
(tdy)