Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Tidur Kurang dari 7 Jam Sehari

Sabtu, 02 Desember 2023 - 14:30 WIB
loading...
Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Tidur Kurang dari 7 Jam Sehari
Tidur kurang dari 7 jam sehari bisa menyebabkan masalah serius pada tubuh. Selama 7 jam tersebut, tubuh masuk ke mode perbaikan. Sel-sel diperbaiki. Foto/iStock Photo
A A A
JAKARTA - Tidur kurang dari 7 jam sehari bisa menyebabkan masalah serius pada tubuh. Selama 7 jam tersebut, tubuh masuk ke mode perbaikan. Sel-sel diperbaiki, dan otot-otot dibangun kembali, membantu Anda merasa segar dan diremajakan.

Tidur yang cukup sangat penting untuk fungsi kognitif, konsolidasi memori, dan pemecahan masalah. Ini seperti peningkatan kekuatan otak, memastikan Anda waspada dan fokus. Tidur berperan penting dalam mengatur hormon, seperti yang bertanggung jawab atas nafsu makan (ghrelin dan leptin), stres (kortisol), dan pertumbuhan (hormon pertumbuhan).

Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan ini, sehingga memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Sistem kekebalan juga bergantung pada tidur nyenyak agar berfungsi optimal. Tidur kurang dari 7 jam dapat melemahkan pertahanan terhadap penyakit. Selain itu, tidur sangat erat kaitannya dengan keadaan emosi Anda.

Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Tidur Kurang dari 7 Jam Sehari



Berikut yang terjadi pada tubuh jika tidur kurang dari tujuh jam sehari dilansir dari Times of India, Sabtu (2/12/2023).



1. Kelelahan dan Produktivitas Menurun


Ketika tidur kurang dari 7 jam, tubuh Anda tidak memiliki cukup waktu untuk menjalani berbagai siklus tidur, termasuk tidur nyenyak yang memulihkan. Akibatnya, Anda terbangun dengan perasaan lelah dan grogi. Kelelahan ini dapat berlangsung sepanjang hari, sehingga menyulitkan untuk berkonsentrasi, tetap waspada, dan menjadi produktif di tempat kerja atau dalam tugas sehari-hari.

Kurangnya istirahat yang cukup mengganggu kemampuan Anda untuk berpikir jernih, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan secara efektif.

2. Berat Badan Bertambah


Tidur dan berat badan saling berhubungan erat. Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan dua hormon utama yakni ghrelin dan leptin. Ghrelin merangsang nafsu makan, sedangkan leptin menandakan rasa kenyang. Saat Anda kurang tidur, kadar ghrelin meningkat sehingga membuat Anda merasa lebih lapar, terutama untuk makanan berkalori tinggi dan bergula.

Pada saat yang sama, kadar leptin turun sehingga mengurangi rasa kenyang. Ketidakseimbangan hormonal ini dapat menyebabkan makan berlebihan, terutama di malam hari, dan pada akhirnya berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan obesitas seiring berjalannya waktu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2310 seconds (0.1#10.140)