The Sound of Colours II: Sihir Andi Rianto Sukses Buat Decak Kagum Penonton

JAKARTA - Musisi dan komposer Indonesia Andi Rianto sukses mementaskan konser luar biasa bercita rasa kelas dunia bertajuk The Sound of Colours II bersama Magenta Orchestra dan sejumlah musisi Indonesia yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (3/12) malam.

Duduk di depan grand piano, tak berlebihan bila menyebut Andi Rianto seperti seorang penyihir dengan kemampuan magic dalam musik yang mengundang decak kagum penonton yang hadir. Dengan gayanya sederhana namun mampu mengarranger, mengatur ritme jalannya konser baik dari pemain orkestrasi dan penyanyi bintang tamu yang silih berganti tampil dan menunjukan kemampuan dengan karakter suara, gaya bernyanyi yang menunjukan kepantasan tampil diatas panggung megah.

“Selamat malam! Para pencinta musik Indonesia, terima kasih sudah hadir di Istora Senayan. Mari kita bersama-sama merayakan keberagaman musik dengan nada-nada indah penuh warna,” kata Andi Rianto di sela-sela penampilan para penampil.

Menariknya, ada perbedaan dari gelaran konser The Sound of Orchestra II ini. Di konser pertamanya pada 2004 lalu, para bintang tamu, materi lagu, dan aransemennya dibuat lebih dewasa.

Ia tampil luar biasa. Tak berlebihan jika dikatakan kelas dunia dan membuat penonton berdecak kagum. Untuk konser The Sound of Orchestra II tahun ini, Andi dan Magenta Orchestra menyajikan musik yang lebih variatif dan sejumlah aransemen unik di dalamnya, seperti lagu “Bahasa Kalbu” yang dinyanyikan oleh Raisa, “Mengejar Matahari” oleh Keisya Levronka, “Sang Dewi” oleh Lyodra, dan lainnya yang didukung oleh 83 musisi orkestra, 40 The Sound of Colors Choir, serta sejumlah musisi Indonesia yang mengisi acara selama kurang lebih tiga jam ini.

Musisi Indonesia yang tampil di The Sound of Colors II, yakni Rossa, Raisa, Lyodra, Mahalini, Judika, Mario Ginanjar, Fabio Asher, Prinsa Mandagie, Ronny Parulian, Nyoman Paul, dan sejumlah musisi berbakat lainnya.

Menurut Andi, pemilihan musisi penampil di konsernya ini didasarkan pada tema The Sound of Colors II, yakni musik orkestra yang menggambarkan korelasi antara ragam warna dan nada. Oleh karena itu, seluruh penyanyi di konser ini memiliki suara khas berbeda yang memberikan “warna” unik di dalamnya.

Tidak hanya tampil secara solo, sejumlah musisi di gelaran konser ini juga turut berkolaborasi bersama untuk menyanyikan lagu, antara lain kolaborasi Fabio Asher dengan Prinsa Mandagie, Rossa dengan Nyoman Paul, hingga Lyodra dengan Judika danMahalini yang tampil memukau dibalut tata suara apik dari Magenta Orchestra.

Para penyanyi populer di Indonesia menyanyi diiringi piano yang mengalun dari jemari Andi Rianto, bersama tata suara Magenta Orchestra, yang menawan. The Sound of Colours II dibuka oleh penampilan Keisya Levronka yang melantunkan lagu "Mengejar Matahari" selepas Prilly Latuconsina bermonolog terkait konser yang digelar sahabatnya tersebut.

Kemudian Ronny Parulian melanjutkan membuka konser tersebut dengan menyanyikan "Sepenuh Hati", "Mengapa" serta medley "Bintang Kehidupan" dan "Jarum Neraka". Prinsa Mandagie kemudian muncul dari sisi sebelah kiri panggung.

Mengenakan dress berkilauan berwarna perak, Prinsa membawakan dua lagu berjudul "Percuma" dan "Sahabat Dulu". Penampilannya diteruskan dengan duet bersama Fabio Asher melantunkan "Emosi Jiwa". Fabio melengkapi performa sesi pertama opening konser The Sound of Colours II dengan menyanyikan "Rumah Singgah", "Bertahan Terluka" dan "Tanpa Merasa Bersalah".

Dalam kesempatan itu, Fabio juga melantunkan "Since I Found You" di hadapan penyanyi aslinya, Christian Bautista. Sesi kedua pertunjukan musik ini langsung menampilkan Mario Ginanjar yang membawakan lagu berjudul "Tak Kembali", "Tak Berhenti" dan Tak Kan Terganti". Disusul kemudian Mahalini yang membawakan lagu "Sisa Rasa".

Diva musik tanah air Rossa dipercaya untuk memanaskan jalannya konser dengan menyanyikan medley dari lagu-lagu yang dipopulerkan Glenn Fredly, yakni "Sekali Ini Saja", "Akhir Cerita Cinta", "Cukup Sudah" dan "Kisah Romantis".

Rossa juga berduet dengan jebolan Indonesian Idol Nyoman Paul menyanyikan lagu "Kamu Yang Kutunggu" sebelum penyanyi asal Bali itu tampil sendirian membawakan lagu "I Can't Make You Love Me" dan "The Way You Look At Me". Konser The Sound of Colours II juga menghadirkan spesial guest star, yakni Raisa. Ia didaulat membawakan lagu "Bahasa Kalbu" dan "Kali Kedua". Judika kemudian muncul setelah aksi Mahalini yang membawakan lagu "Kisah Sempurna" dan "Sial".

Penampilan solis Judika juga tak kalah mengesankan dari Raisa dan Mahalini. Ia membawakan medley lagu-lagu hitnya seperti "Bagaimana Bila Aku Tidak Baik-baik Saja", "Jikalau Kau Cinta", "Aku Yang Tersakiti" dan "Sampai Kau Jadi Milikku" dengan karakter suara tinggi menggelegar dan sukses memantik tepuk tangan meriah dari penonton.

Lyodra kemudian melengkapi penampilan Judika melalui lagu "Tak di Anggap", "Pesan Terakhir" dan "Ada" yang dibawakan secara duet dengan Ronny Parulian. Konser ditutup dengan penampilan Judika, Lyodra dan Mahalini bersama paduan suara dengan melantunkan lagu "Waktu Kan Menjawab"

Meski konser The Sound of Colors II telah berakhir, namun Andi berjanji bahwa tahun depan ia bersama Magenta Orchestra akan kembali menggelar konser sebagai perayaan 20 tahun mereka berkarya di industri musik Tanah Air.

“Demikian The Sound of Colours II dari saya bersama Magenta Orchestra. Terima kasih sudah ke sini, sudah nonton dan nyanyi sama-sama, mari kita terus merayakan musik dan nada-nada indah penuh warna. Kita jumpa lagi dalam konser berikutnya tahun depan, 20 tahun Magenta Orchestra. Selamat malam!” tutup Andi Rianto.

Sebagai informasi, Konser The Sound of Colors II merupakan konser kedua dari lanjutan konser perdananya dengan tajuk sama, yakni The Sound of Colors. Sebelumnya, konser perdana The Sound of Colors telah digelar pada tahun 2004 silam untuk memperkenalkan Magenta Orchestra di industri musik Indonesia.

Kini, setelah 19 tahun lamanya turut mewarnai belantika musik Tanah Air, Magenta Orchestra bersama komposer Andi Rianto pun kembali menyajikan konser orkestra megah untuk para penonton. “Tahun 2004 menjadi momen lahirnya Magenta Orchestra. Dan kini, sepanjang 19 tahun berjalan, saya selalu bahagia dari setiap konser yang diadakan,” kata Andi.