Cokelat Diprediksi Bakal Punah dalam 40 Tahun Mendatang

Senin, 08 Januari 2018 - 11:42 WIB
Cokelat Diprediksi Bakal Punah dalam 40 Tahun Mendatang
Cokelat Diprediksi Bakal Punah dalam 40 Tahun Mendatang
A A A
JAKARTA - Rasanya yang manis membuat cokelat digemari banyak orang terutama anak-anak. Namun, para ahli memprediksi dunia akan kehabisan cokelat dalam waktu 40 tahun. Hal ini disebabkan karena pemanasan global mengancam tanaman cokelat.

Saat ini tanaman tersebut tumbuh di suhu yang lebih panas dari sebelumnya. Pada dasarnya, tanaman cokelat hanya bisa tumbuh di lokasi yang berdekatan dengan garis khatulistiwa serta membutuhkan kelembapan serta curah hujan yang tinggi.

Dilansir dari Daily Mail, kenaikan suhu bumi sebesar 2,1 derajat Celsius dalam 30 tahun kedepan bisa mempengaruhi tanaman tersebut serta industri cokelat. Hal ini dirilis oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat. Artinya, jika suhu udara meningkat maka akan lebih banyak air yang dibutuhkan tanaman.

Sedangkan, curah hujan yang menurun terus menerus secara perlahan akan mengurangi tingkat kelembapan. Kondisi ini pun mengharuskan tanaman cokelat ditanam di tempat yang lebih tinggi atau di daerah pegunungan tapi hal ini bisa mempengaruhi kelestarian satwa liar.

Kondisi ini menghawatirkan para pemerintah negara penghasil cokelat seperti Pantai Gading dan Ghana, apakah harus memastikan persediaan cokelat atau menyelamatkan ekosistem alam. Sementara, penelitian yang berjudul Destruction by Chocolate menunjukkan, konsumsi cokelat di Barat rata-rata menghabiskan 286 batang cokelat per tahun.

Belgia adalah negara dengan penghasil jenis cokelat paling banyak. Untuk menghasilkan 286 batang cokelat diperlukan 10 pohon kakao. Meski permintaan meningkat, pasokan dan stok menurun.

"Tidak seperti tanaman pohon lain yang mendapat manfaat dari pengembangan teknik kultivar dan teknik pengolahan hasil panen modern untuk mewujudkan potensi genetika. Lebih dari 90% tanaman kakao global diproduksi oleh petani kecil dengan sistem tradisional. Semua indikatornya adalah bahwa kita bisa melihat defisit cokelat 100.000 ton per tahun dalam beberapa tahun ke depan," papar Doug Hawkins, periset dari Hardman Agribusiness yang berbasis di London.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7533 seconds (0.1#10.140)