Jangan Konsumsi Makanan Panas, Picu Kanker hingga Kerusakan Gigi
loading...
A
A
A
JAKARTA – Mengonsumi makanan panas menjadi tren di masyarakat. Namun, Anda harus waspada. Pasalnya, hal ini dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Dokter sekaligus Healthy Educator, dr Nadia Alaydrus menjelaskan bahwa mengonsumsi makanan panas dapat menyiksa seseorang.
Meski makanan dalam kondisi panas atau hangat terasa lebih nikmat dan menggugah selera, tetapi hal itu bisa berbahaya dan menimbulkan risiko yang dapat muncul ketika orang tersebut mengonsumsinya.
“Yang pertama adalah luka bakar pada area lidah dan juga rongga mulut,” kata dr Nadia, dikutip dalam akun TikToknya @nadialaydrus, Jumat (15/12/2023).
Menurutnya, hal itu karena dapat membuat lidah melepuh kemudian terbakar sehingga bisa memunculkan sariawan dan rasa tidak nyaman pada bagian lidah. Tidak hanya itu, kebiasaan tersebut juga bisa meningkatkan risiko kanker kerongkongan atau kanker esofagus.
Adanya suhu terlalu tinggi bisa memberikan efek pada saluran pencernaan bagian atas yaitu di area rongga mulut yang kemudian turun ke kerongkongan sehingga menyebabkan inflamasi dan memicu terjadinya kanker.
Hal itu diperkuat dengan salah satu penelitian dengan judul “High Temperature of Food and Beverage Intake Increases the Risk of Oesophageal Cancer in Xinjiang, China,” menyatakan makanan dan minuman dengan suhu yang tinggi berhubungan positif dengan kejadian karsinoma sel squamosa di esofagus di bagian China Barat Laut dan yang terakhir bisa menyebabkan kerusakan gigi.
“Karena makanan yang terlalu panas itu bisa melemahkan enamel gigi, enamel itu adalah lapisan pelindung paling luar pada gigi. Nah kalau enamelnya rusak maka gigi akan lebih rentan mengalami kerusakan seperti gigi berlubang,” ucap dr Nadia.
Dokter sekaligus Healthy Educator, dr Nadia Alaydrus menjelaskan bahwa mengonsumsi makanan panas dapat menyiksa seseorang.
Meski makanan dalam kondisi panas atau hangat terasa lebih nikmat dan menggugah selera, tetapi hal itu bisa berbahaya dan menimbulkan risiko yang dapat muncul ketika orang tersebut mengonsumsinya.
“Yang pertama adalah luka bakar pada area lidah dan juga rongga mulut,” kata dr Nadia, dikutip dalam akun TikToknya @nadialaydrus, Jumat (15/12/2023).
Menurutnya, hal itu karena dapat membuat lidah melepuh kemudian terbakar sehingga bisa memunculkan sariawan dan rasa tidak nyaman pada bagian lidah. Tidak hanya itu, kebiasaan tersebut juga bisa meningkatkan risiko kanker kerongkongan atau kanker esofagus.
Adanya suhu terlalu tinggi bisa memberikan efek pada saluran pencernaan bagian atas yaitu di area rongga mulut yang kemudian turun ke kerongkongan sehingga menyebabkan inflamasi dan memicu terjadinya kanker.
Hal itu diperkuat dengan salah satu penelitian dengan judul “High Temperature of Food and Beverage Intake Increases the Risk of Oesophageal Cancer in Xinjiang, China,” menyatakan makanan dan minuman dengan suhu yang tinggi berhubungan positif dengan kejadian karsinoma sel squamosa di esofagus di bagian China Barat Laut dan yang terakhir bisa menyebabkan kerusakan gigi.
“Karena makanan yang terlalu panas itu bisa melemahkan enamel gigi, enamel itu adalah lapisan pelindung paling luar pada gigi. Nah kalau enamelnya rusak maka gigi akan lebih rentan mengalami kerusakan seperti gigi berlubang,” ucap dr Nadia.
(tdy)