Bakti Budaya Djarum Gelar Workshop Seni Pertunjukan di Empat Kota

Minggu, 18 Februari 2018 - 13:30 WIB
Bakti Budaya Djarum Gelar Workshop Seni Pertunjukan di Empat Kota
Bakti Budaya Djarum Gelar Workshop Seni Pertunjukan di Empat Kota
A A A
KUDUS - Kemampuan mengomunikasikan suatu gagasan seni, baik karya, acara, wacana maupun program adalah hal yang penting dalam kehidupan seni, khususnya seni pertunjukkan. Berangkat dari hal tersebut, Bakti Budaya Djarum Foundation bekerja sama dengan Garin Workshop dan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) menggelar program Ruang Kreatif dengan tema Workshop Manajemen Produksi Seni Pertunjukan.

Workshop yang diselenggarakan di Bali, Malang, Kudus, dan Padang Panjang ini akan berbagi pengalaman tentang proposal seni pertunjukan bersama Butet Kartaredjasa dan Jeanni Park.

Untuk workshop di Kudus akan digelar pada hari Minggu, 18 Februari bertempat di Djarum Oasis Kretek Factory. Workshop akan diikuti 40 peserta.

Direktur Eksekutif Yayasan Bagong Kussudiardja, Jeannie Park mengatakan, kegiatan workshop ini ditujukan secara khusus bagi pengelola atau pimpinan produksi seni pertunjukan. Menurutnya, pimpinan produksi merupakan ujung tombak dalam perwujudan gagasan artistik sang kreator atau sutradara.

"Pimpinan produksi juga menjadi seseorang yang akan mengatur dan mengontrol agar sebuah pertunjukan dapat berjalan baik dan lancar. Dalam sehari, workshop manajemen produksi ini akan menghadirkan bincang-bincang, diskusi dua arah untuk saling berbagi pengetahuan terkait komunikasi dan kemitraan," ujar Jeannie kepada wartawan di Djarum Oasis Kretek Factory, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (17/2/2018).

Dia menjelaskan, untuk mengikuti rangkaian Workshop Manajemen Produksi Seni Pertunjukan, para peserta dapat mengirimkan contoh proposal seni pertunjukan dan mengisi formulir dan dikirim ke email ruangkreatif@indonesiakaya.com. "Contoh proposal yang telah dikirimkan akan dibagikan secara acak untuk diamati dan saling dinilai. Karena proses dan hasil pengamatan akan memicu tanggapan dan saran dari peserta," papar dia.

Sementara, Butet Kartaredjasa mengutarakan bahwa seorang seniman dapat memiliki gagasan menarik tentang pertunjukan seni. Namun apabila hal itu tak dibarengi dengan penyusunan proposal dan penyampaian komunikasi yang baik kepada mitra maka ide tersebut akan sia-sia.

"Bagi saya, kemampuan berkomunikasi lisan maupun tulisan dan kesungguhan yang dilakukan menjadi sesuatu yang penting untuk dikuasai di bidang seni, khususnya seni pertunjukan," terang Butet. Dia menambahkan, sebagai pelaksana, mitra penonton dan mitra pendukung seperti sponsor atau mitra kerjasama lain, komunikasi selalu menjadi garda terdepan seni pertunjukan.

Menurut Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian, pihaknya melibatkan Butet Kartaredjasa dan Jeannie Park dalam workshop ini untuk berbagi pengalaman bagaimana cara pembuatan proposal seni pertunjukan yang komunikatif dan representatif.

"Tidak hanya berbagi pengalaman, program ini akan fokus pada proses penyusunan pemikiran, mengasah kemampuan bicara dan strategi penyampaian gagasan dalam waktu singkat," kata Adrian.

Pihaknya berharap, para peserta dapat memahami informasi yang diberikan serta dapat diterapkan di kemudian hari untuk kemajuan komunitasnya masing-masing.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4892 seconds (0.1#10.140)