5 Tanda Sakit Kepala Tidak Normal, Waspada Jika Disertai Demam

Kamis, 28 Desember 2023 - 10:22 WIB
loading...
5 Tanda Sakit Kepala Tidak Normal, Waspada Jika Disertai Demam
Setidaknya ada enam tanda sakit kepala tidak normal yang tidak boleh dianggap sepele. Ini karena sakit kepala sering dianggap sebagai ketidaknyamanan belaka. Foto/Istock Photo
A A A
JAKARTA - Setidaknya ada enam tanda sakit kepala tidak normal yang tidak boleh dianggap sepele. Ini karena sakit kepala sering dianggap sebagai ketidaknyamanan belaka. Mayoritas tidak berbahaya, dan bertentangan dengan hubungan antara sakit kepala dan tekanan darah tinggi sangat jarang.

Namun, sekitar 18 persen pasien yang mengalami sakit kepala mengalami penyakit serius yang mendasarinya. Mengenali tanda-tanda peringatan sangat penting dalam memastikan perawatan yang cepat. Sementara sebagian besar sakit kepala jinak, ada juga jenis yang membutuhkan perhatian segera.

Individu yang mengalami sakit kepala parah karena serangan mendadak tidak boleh ragu dalam mencari pertolongan medis. Urgensi ini berasal dari kebutuhan untuk mengesampingkan kondisi seperti pendarahan otak, di mana setiap momen diperhitungkan dalam memastikan hasil yang baik.

Tanda Sakit Kepala Tidak Normal



Berikut tanda sakit kepala tidak normal dilansir dari NDTV, Kamis (28/12/2023).



1. Sakit Kepala Disertai Demam


Kondisi ini menandakan kemungkinan infeksi serius seperti meningitis dan ensefalitis. Ketika demam disertai dengan tingkat kewaspadaan yang berkurang dan kekakuan leher, penting untuk segera konsultasi.

Gejala-gejala ini secara kolektif menggarisbawahi perlunya pemeriksaan menyeluruh dan intervensi segera. Hal ini untuk mencegah potensi komplikasi yang terkait dengan proses infeksi yang mempengaruhi sistem saraf pusat.

2. Sakit Kepala Dipicu Tindakan Tertentu


Sakit kepala yang dipicu oleh tindakan tertentu seperti bersin, batuk, atau olahraga, dan yang diperburuk oleh gerakan kepala tertentu, dapat berfungsi sebagai prekursor untuk kondisi yang lebih tidak menyenangkan. Termasuk tumor otak.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2068 seconds (0.1#10.140)