5 Tanda Sakit Kepala Tidak Normal, Waspada Jika Disertai Demam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setidaknya ada enam tanda sakit kepala tidak normal yang tidak boleh dianggap sepele. Ini karena sakit kepala sering dianggap sebagai ketidaknyamanan belaka. Mayoritas tidak berbahaya, dan bertentangan dengan hubungan antara sakit kepala dan tekanan darah tinggi sangat jarang.
Namun, sekitar 18 persen pasien yang mengalami sakit kepala mengalami penyakit serius yang mendasarinya. Mengenali tanda-tanda peringatan sangat penting dalam memastikan perawatan yang cepat. Sementara sebagian besar sakit kepala jinak, ada juga jenis yang membutuhkan perhatian segera.
Individu yang mengalami sakit kepala parah karena serangan mendadak tidak boleh ragu dalam mencari pertolongan medis. Urgensi ini berasal dari kebutuhan untuk mengesampingkan kondisi seperti pendarahan otak, di mana setiap momen diperhitungkan dalam memastikan hasil yang baik.
Berikut tanda sakit kepala tidak normal dilansir dari NDTV, Kamis (28/12/2023).
Kondisi ini menandakan kemungkinan infeksi serius seperti meningitis dan ensefalitis. Ketika demam disertai dengan tingkat kewaspadaan yang berkurang dan kekakuan leher, penting untuk segera konsultasi.
Gejala-gejala ini secara kolektif menggarisbawahi perlunya pemeriksaan menyeluruh dan intervensi segera. Hal ini untuk mencegah potensi komplikasi yang terkait dengan proses infeksi yang mempengaruhi sistem saraf pusat.
Sakit kepala yang dipicu oleh tindakan tertentu seperti bersin, batuk, atau olahraga, dan yang diperburuk oleh gerakan kepala tertentu, dapat berfungsi sebagai prekursor untuk kondisi yang lebih tidak menyenangkan. Termasuk tumor otak.
Aspek penting dari memahami sakit kepala terletak pada mengenali perubahan dalam intensitas atau pola. Hal ini terutama berlaku untuk individu di atas usia 50 tahun, di mana sakit kepala parah merupakan indikasi kondisi seperti arteritis sel raksasa.
Pentingnya mencari konsultasi dengan ahli saraf. Pengobatan tepat waktu sangat penting untuk mencegah kehilangan visual.
Kehamilan dan periode pasca-persalinan kerap diliputi sakit kepala. Potensi pembekuan darah di pembuluh darah otak selama waktu ini membuat sakit kepala yang terus-menerus menjadi perhatian khusus.
Ketika disertai dengan menurunnya kesadaran, sakit kepala ini memerlukan evaluasi menyeluruh untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi yang baru lahir.
Untuk individu yang bergulat dengan beberapa penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit sistemik yang mendasarinya, kewaspadaan menjadi yang terpenting. Penggunaan obat jangka panjang, terutama steroid, dapat menimbulkan risiko komplikasi seperti infeksi jamur pada otak.
Kesadaran yang meningkat dan pendekatan proaktif sangat penting untuk segera mendeteksi dan mengatasi potensi komplikasi.
Namun, sekitar 18 persen pasien yang mengalami sakit kepala mengalami penyakit serius yang mendasarinya. Mengenali tanda-tanda peringatan sangat penting dalam memastikan perawatan yang cepat. Sementara sebagian besar sakit kepala jinak, ada juga jenis yang membutuhkan perhatian segera.
Individu yang mengalami sakit kepala parah karena serangan mendadak tidak boleh ragu dalam mencari pertolongan medis. Urgensi ini berasal dari kebutuhan untuk mengesampingkan kondisi seperti pendarahan otak, di mana setiap momen diperhitungkan dalam memastikan hasil yang baik.
Tanda Sakit Kepala Tidak Normal
Berikut tanda sakit kepala tidak normal dilansir dari NDTV, Kamis (28/12/2023).
1. Sakit Kepala Disertai Demam
Kondisi ini menandakan kemungkinan infeksi serius seperti meningitis dan ensefalitis. Ketika demam disertai dengan tingkat kewaspadaan yang berkurang dan kekakuan leher, penting untuk segera konsultasi.
Gejala-gejala ini secara kolektif menggarisbawahi perlunya pemeriksaan menyeluruh dan intervensi segera. Hal ini untuk mencegah potensi komplikasi yang terkait dengan proses infeksi yang mempengaruhi sistem saraf pusat.
2. Sakit Kepala Dipicu Tindakan Tertentu
Sakit kepala yang dipicu oleh tindakan tertentu seperti bersin, batuk, atau olahraga, dan yang diperburuk oleh gerakan kepala tertentu, dapat berfungsi sebagai prekursor untuk kondisi yang lebih tidak menyenangkan. Termasuk tumor otak.
3. Sakit Kepala Parah
Aspek penting dari memahami sakit kepala terletak pada mengenali perubahan dalam intensitas atau pola. Hal ini terutama berlaku untuk individu di atas usia 50 tahun, di mana sakit kepala parah merupakan indikasi kondisi seperti arteritis sel raksasa.
Pentingnya mencari konsultasi dengan ahli saraf. Pengobatan tepat waktu sangat penting untuk mencegah kehilangan visual.
4. Sakit Kepala saat Hamil dan usai Melahirkan
Kehamilan dan periode pasca-persalinan kerap diliputi sakit kepala. Potensi pembekuan darah di pembuluh darah otak selama waktu ini membuat sakit kepala yang terus-menerus menjadi perhatian khusus.
Ketika disertai dengan menurunnya kesadaran, sakit kepala ini memerlukan evaluasi menyeluruh untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi yang baru lahir.
5. Sakit Kepala usai Konsumsi Obat
Untuk individu yang bergulat dengan beberapa penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit sistemik yang mendasarinya, kewaspadaan menjadi yang terpenting. Penggunaan obat jangka panjang, terutama steroid, dapat menimbulkan risiko komplikasi seperti infeksi jamur pada otak.
Kesadaran yang meningkat dan pendekatan proaktif sangat penting untuk segera mendeteksi dan mengatasi potensi komplikasi.
(dra)