Kemenkes Siap Bangun Pabrik Telur Nyamuk Wolbachia, Produksi 40 Juta Telur Per Minggu

Kamis, 18 Januari 2024 - 16:03 WIB
loading...
A A A
"Kalau misalnya kita punya kapasitas yang besar, kita bisa bertahap untuk memperluas cakupan kita untuk nyamuk ber-wolbachia. Jadi ini lagi proses untuk pembuatan pabrik untuk telur nyamuk," tutur Maxi.

"Sekarang itu di laboratorium UGM masih manual, bagaimana itu proses melakukan perkawinan sehingga telur-telur itu sudah ber-wolbachia," ujar dia.

Sebagai informasi, wolbachia adalah bakteri alami yang ada di dalam tubuh beberapa serangga seperti lalat buah, kupu-kupu, ngengat.

Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di luar sel serangga karena tidak memiliki mekanisme untuk mereplikasi dirinya sendiri tanpa bantuan serangga sebagai inangnya.



Selain tidak dapat bertahan hidup di lingkungan luar sel inang, wolbachia tidak dapat berpindah ke serangga lain atau manusia, dan wolbachia bukan merupakan rekayasa genetika oleh para ilmuwan.

Bakteri wolbachia menghambat perkembangan virus dengue di tubuh nyamuk aedes aegypti. Artinya, kemampuan nyamuk dengan wolbachia dalam menularkan virus ke manusia akan berkurang.

Ketika nyamuk aedes aegypti dengan wolbachia berkembang biak di populasi nyamuk, maka kasus dengue akan menurun.

Penelitian teknologi nyamuk ber-wolbachia ini sendiri sudah lama dilakukan. Dalam penelitiannya, peneliti menjalankan semua tahapan dan tidak memangkas (bypass) prosesnya.

Hasil studi Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengue (AWED) tahun 2017-2020 menunjukkan setelah nyamuk ber-wolbachia dilepaskan, kasus dengue menurun hingga 77%.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1290 seconds (0.1#10.140)