5 Fakta Baju Ramah Lingkungan Ganjar-Mahfud di Debat Pilpres ke-4
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sangat total untuk urusan penampilan di setiap agenda Debat Pilpres 2024.
Debat Pilpres sudah empat kali digelar oleh KPU dan Ganjar-Mahfud selalu mendapat sorotan utama perihal busana. Teranyar pada Minggu (21/1/2024) malam, paslon tersebut mengenakan busana ramah lingkungan. Itu tentu sejalan dengan tema debat keempat yaitu pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, serta masyarakat adat dan desa.
Mahfud lewat pakaian yang dikenakannya seperti ingin bicara bahwa sudah saatnya kita kembali ke alam dan kurangi penggunaan bahan kimia.
Lantas, apa sih yang dipakai Ganjar-Mahfud pada Debat Pilpres 2024 tadi malam? Berikut fakta-faktanya, yang dirangkum Senin (22/1/2024).
Proses pembuatannya menggunakan teknik tumpang tari tanpa menggunakan bahan kimia apa pun.
"Kapas diproduksi menjadi benang dan ditenun secara manual menjadi sehelai kain. Pewarna menggunakan pewarna alami dari tanaman bukan bahan kimia, sehingga menghindari penggunaan 2,5 juta liter bahan kimia,” kata Mahfud MD.
Sementara untuk bahan kancing yang digunakan pada baju tersebut diproduksi di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Ini menggambarkan semangat dan kerja keras mereka untuk penghidupan yang lebih baik untuk keluarganya," ungkap Mahfud MD.
"Untuk menjadi suatu baju yang indah, ternyata dibutuhkan waktu 180 hari, dari mulai tumbuh, memintal, menenun, dan menjahit baju," terang Mahfud.
“Proses ini telah menebarkan dampak positif, untuk 1500-an kehidupan, terdiri dari petani hingga penjahit," sambungnya.
"(Dengan pemakaian bahan alami) mencegah produksi 80 ton CO2 dan meregenerasi 30 hektar lahan melalui daur ulang sampah dan mengubah tanah kering menjadi agroforestri," tutur Mahfud MD.
Sebelumnya, kata Mahfud, para ibu pengrajin terdampak bahan kimia yang bahaya bagi kesehatan dan mencemari sumber air dan juga tidak mendapatkan penghidupan yang layak.
Debat Pilpres sudah empat kali digelar oleh KPU dan Ganjar-Mahfud selalu mendapat sorotan utama perihal busana. Teranyar pada Minggu (21/1/2024) malam, paslon tersebut mengenakan busana ramah lingkungan. Itu tentu sejalan dengan tema debat keempat yaitu pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, serta masyarakat adat dan desa.
Mahfud lewat pakaian yang dikenakannya seperti ingin bicara bahwa sudah saatnya kita kembali ke alam dan kurangi penggunaan bahan kimia.
Lantas, apa sih yang dipakai Ganjar-Mahfud pada Debat Pilpres 2024 tadi malam? Berikut fakta-faktanya, yang dirangkum Senin (22/1/2024).
1. Terselip Makna Istimewa
"Baju yang saya pakai bersama Pak Ganjar ini merupakan aksi nyata dan balutan harapan perempuan Indonesia untuk merawat Ibu Pertiwi kita yang sakit," kata Mahfud MD semalam.2. Material Alami Tanpa Bahan Kimia
Mahfud menjelaskan bahwa pakaian yang dipakainya itu terbuat dari kapas yang mudah terurai. Kapasnya sendiri ditanam oleh para petani perempuan di Tuban, Jawa Timur.Proses pembuatannya menggunakan teknik tumpang tari tanpa menggunakan bahan kimia apa pun.
"Kapas diproduksi menjadi benang dan ditenun secara manual menjadi sehelai kain. Pewarna menggunakan pewarna alami dari tanaman bukan bahan kimia, sehingga menghindari penggunaan 2,5 juta liter bahan kimia,” kata Mahfud MD.
Sementara untuk bahan kancing yang digunakan pada baju tersebut diproduksi di Makassar, Sulawesi Selatan.
3. Proses Penjahitan Dikerjakan Ibu-Ibu Bali
Fakta lain dari baju tersebut adalah kain yang dipakai sebagai material busana dijahit oleh ibu-ibu di Desa Badung, Bali."Ini menggambarkan semangat dan kerja keras mereka untuk penghidupan yang lebih baik untuk keluarganya," ungkap Mahfud MD.
Baca Juga
4. Lama Waktu Pembuatan
Tidak sebentar, baju yang dipakai Ganjar-Mahfud ini ternyata memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai bisa dikenakan."Untuk menjadi suatu baju yang indah, ternyata dibutuhkan waktu 180 hari, dari mulai tumbuh, memintal, menenun, dan menjahit baju," terang Mahfud.
“Proses ini telah menebarkan dampak positif, untuk 1500-an kehidupan, terdiri dari petani hingga penjahit," sambungnya.
5. Dampak Positif Pemakaian Bahan Alami
Mahfud menjelaskan, dengan pemanfaatan bahan alami tanpa kimia, banyak kebaikan yang terjadi, terkhusus untuk alam itu sendiri."(Dengan pemakaian bahan alami) mencegah produksi 80 ton CO2 dan meregenerasi 30 hektar lahan melalui daur ulang sampah dan mengubah tanah kering menjadi agroforestri," tutur Mahfud MD.
Sebelumnya, kata Mahfud, para ibu pengrajin terdampak bahan kimia yang bahaya bagi kesehatan dan mencemari sumber air dan juga tidak mendapatkan penghidupan yang layak.
(tsa)