7 Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Merusak Otak, Waspada Duduk Terlalu Lama

Minggu, 28 Januari 2024 - 23:45 WIB
loading...
7 Kebiasaan Sehari-hari...
Beberapa kebiasaan sehari-hari dapat merusak otak. Otak bekerja mengendalikan ingatan, perasaan, dan pikiran. Ini adalah organ terpenting dalam tubuh manusia. Foto/Vogue Inspire Magazine
A A A
JAKARTA - Beberapa kebiasaan sehari-hari dapat merusak otak tanpa disadari. Otak bekerja mengendalikan ingatan, perasaan, dan pikiran. Karena jaringan neuronnya yang kompleks mengendalikan semua gerakan, ini adalah organ terpenting dalam tubuh manusia.

Namun, banyak orang sering kali melakukan kebiasaan sehari-hari yang dapat merusak otak . Sayangnya, tidak semua orang menyadari telah membahayakan organ yang tak ternilai harganya ini saat menjalani kegiatan.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu berbeda, dan dampak dari kebiasaan sehari-hari yang dapat merusak otak ini dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor genetik dan lingkungan. Penting untuk menjaga pola hidup sehat dan berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran tentang kesehatan otak atau perubahan perilaku.

Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Merusak Otak



Berikut kebiasaan sehari-hari yang dapat merusak otak dilansir dari Times of India, Minggu (28/1/2024).



1. Duduk Terlalu Lama


Duduk dalam waktu lama dapat menurunkan aliran darah ke otak. Penipisan wilayah otak yang terkait dengan pembentukan memori merupakan pengingat bahwa gerakan tidak hanya bermanfaat bagi tubuh tetapi juga penting bagi kesehatan kognitif. Hindari terjebak dalam kebiasaan ini dengan menerapkan jadwal mingguan yang mencakup setidaknya 150 menit aktivitas fisik dan dengan memperkenalkan istirahat singkat setiap 15 hingga 30 menit.

2. Tidak Cukup Tidur


Kurang tidur mengganggu kemampuan kognitif, memengaruhi memori, penalaran, dan keterampilan memecahkan masalah, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian Harvard Health. Tidur satu jam lebih awal, tidak mengonsumsi alkohol dan kafein satu jam sebelum tidur, dan mengurangi paparan cahaya biru dapat bertindak sebagai penghalang pelindung, menjamin pembaharuan dan perbaikan otak di malam hari.

3. Waktu Layar yang Berlebihan


Waktu menonton yang berlebihan mengganggu keseimbangan ritme sirkadian, yang dapat menyebabkan gangguan mood, kelelahan, dan insomnia. National Institutes of Health memperingatkan bahwa waktu menatap layar yang lebih lama pada anak-anak dikaitkan dengan hasil tes kemampuan berpikir dan bahasa yang lebih buruk. Batasi waktu pemakaian gadget harian Anda dan ciptakan zona bebas layar setidaknya satu jam sebelum tidur.



4. Kurang Minum


Air merupakan komponen penting otak, namun seringkali terlupakan dalam aktivitas sehari-hari. Namun, dehidrasi ringan sekalipun dapat memengaruhi waktu reaksi, memori, dan perhatian, seperti yang ditunjukkan oleh studi “Efek Dehidrasi dan Rehidrasi pada Kinerja Kognitif”. Pastikan Anda minum cukup air sepanjang hari, terutama sebelum dan sesudah aktivitas fisik, agar oasis di otak Anda tetap terisi.

5. Melewatkan Sarapan


Sarapan memberikan otak energi vital yang dibutuhkan untuk menjalani hari. Konsekuensi dari melewatkan waktu makan penting ini diuraikan dalam penelitian “Melewatkan Sarapan dan Asosiasinya dengan Perilaku Berisiko Kesehatan dan Kesehatan Mental,” yang juga menghubungkannya dengan peningkatan stres dan kinerja akademis yang lebih buruk. Pilihlah sarapan seimbang yang tinggi serat, protein, dan lemak sehat untuk memberi bahan bakar pada otak menuju kesuksesan.

6. Mendengarkan Musik Keras


Meskipun musik dapat membuat bahagia, namun jika berlebihan, musik dapat menjadi ancaman diam-diam bagi kesehatan otak. Paparan musik keras dalam jangka panjang dapat memengaruhi struktur dan fungsi otak serta menyebabkan gangguan pendengaran akibat kebisingan. Tanpa mengorbankan kesehatan kognitif, dapat menyeimbangkan pengalaman pendengaran dengan mematikan musik, memakai penutup telinga, dan beristirahat.



7. Nutrisi yang Buruk


Komunikasi dan ketahanan otak terhadap penyakit neurodegeneratif sangat dipengaruhi oleh pola makan. Risiko penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson meningkat dengan mengonsumsi gula, garam, lemak, dan makanan olahan dalam jumlah berlebihan. Pilihlah pola makan rendah daging merah, produk susu, dan alkohol serta tinggi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan untuk mendukung kesehatan otak.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1347 seconds (0.1#10.140)