2 Cara Mengobati Penyakit Kelamin seperti yang Dialami Venny Alberti
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyakit menular seksual (PMS) ramai dibahas usai selebgram Venny Alberti mengaku telah terinfeksi masalah kesehatan tersebut dari suaminya, Akash Ellahi, yang kerap berselingkuh dengan banyak wanita. Lantas, apa itu PMS dan bagaimana mengobatinya?
PMS atau dikenal juga dengan penyakit kelamin merupakan infeksi yang menular melalui hubungan intim, baik secara vaginal, melalui dubur, atau lewat mulut (oral). Ada banyak jenis penyakit menular seksual di antaranya klamidia, gonore, sifilis, herpes, HPV, dan HIV.
Diagnosis PMS dimulai dengan riwayat seksual Anda dan gejala yang muncul saat pemeriksaan. Jika hal itu menunjukkan bahwa Anda menderita PMS, dokter bakal melakukan pemeriksaan fisik atau panggul untuk mencari tanda-tanda infeksi. Beberapa tanda infeksi adalah ruam, kutil, atau keluarnya cairan dari kelamin.
Melansir Mayo Clinic, Selasa (6/2/2024), PMS dapat diobati dengan cara berbeda berdasarkan penyebabnya. Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri umumnya lebih mudah diobati. Sementara infeksi yang disebabkan oleh virus dapat ditangani dan diobati namun tidak selalu dapat disembuhkan.
Pengobatan untuk infeksi menular seksual berbeda-beda, tergantung pada infeksinya. Namun, yang lazim diberikan adalah sebagai berikut.
Setelah memulai pengobatan antibiotik, Anda harus menyelesaikan resepnya. Jika Anda merasa tidak dapat meminum obat sesuai resep, beri tahu dokter Anda. Perawatan yang lebih singkat dan sederhana mungkin tersedia.
Selain itu, penting untuk menghindari aktivitas seksual sampai tujuh hari setelah Anda menyelesaikan pengobatan antibiotik dan luka telah sembuh.
Para ahli juga menyarankan orang yang didiagnosis menderita klamidia untuk menjalani tes ulang tiga bulan setelah pengobatan karena ada kemungkinan besar tertular kembali.
Biasanya Anda akan mengalami lebih sedikit kekambuhan herpes jika menjalani apa yang disebut terapi penekan harian dengan obat antivirus yang diresepkan. Namun, penularan herpes pada pasangan Anda masih mungkin terjadi.
Obat antivirus dapat mengendalikan infeksi HIV selama bertahun-tahun. Namun, Anda tetap membawa virus tersebut dan masih bisa menyebarkannya, meski risikonya lebih rendah.
Semakin cepat Anda memulai pengobatan HIV, semakin efektif pengobatan tersebut. Jika Anda meminum obat sesuai petunjuk, kemungkinan besar viral load dalam darah akan menurun sehingga tidak dapat ditemukan. Dengan begitu, Anda tidak akan menularkan virus ke pasangan seks.
Jika Anda pernah mengalami infeksi menular seksual, tanyakan kepada dokter berapa lama setelah pengobatan Anda perlu dites ulang. Melakukan tes ulang akan memastikan bahwa pengobatan berhasil dan Anda tidak terinfeksi ulang.
Lihat Juga: Apa Itu Meningitis, Penyakit yang Kini Pemberian Vaksinnya Wajib untuk Jemaah Umrah dan Haji
PMS atau dikenal juga dengan penyakit kelamin merupakan infeksi yang menular melalui hubungan intim, baik secara vaginal, melalui dubur, atau lewat mulut (oral). Ada banyak jenis penyakit menular seksual di antaranya klamidia, gonore, sifilis, herpes, HPV, dan HIV.
Diagnosis PMS dimulai dengan riwayat seksual Anda dan gejala yang muncul saat pemeriksaan. Jika hal itu menunjukkan bahwa Anda menderita PMS, dokter bakal melakukan pemeriksaan fisik atau panggul untuk mencari tanda-tanda infeksi. Beberapa tanda infeksi adalah ruam, kutil, atau keluarnya cairan dari kelamin.
Baca Juga
Melansir Mayo Clinic, Selasa (6/2/2024), PMS dapat diobati dengan cara berbeda berdasarkan penyebabnya. Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri umumnya lebih mudah diobati. Sementara infeksi yang disebabkan oleh virus dapat ditangani dan diobati namun tidak selalu dapat disembuhkan.
Pengobatan untuk infeksi menular seksual berbeda-beda, tergantung pada infeksinya. Namun, yang lazim diberikan adalah sebagai berikut.
1. Antibiotik.
Antibiotik, sering kali dalam dosis tunggal, dapat menyembuhkan banyak PMS yang disebabkan oleh bakteri atau parasit seperti gonore, sifilis, klamidia, dan trikomoniasis.Setelah memulai pengobatan antibiotik, Anda harus menyelesaikan resepnya. Jika Anda merasa tidak dapat meminum obat sesuai resep, beri tahu dokter Anda. Perawatan yang lebih singkat dan sederhana mungkin tersedia.
Selain itu, penting untuk menghindari aktivitas seksual sampai tujuh hari setelah Anda menyelesaikan pengobatan antibiotik dan luka telah sembuh.
Para ahli juga menyarankan orang yang didiagnosis menderita klamidia untuk menjalani tes ulang tiga bulan setelah pengobatan karena ada kemungkinan besar tertular kembali.
2. Obat Antivirus
Jika Anda mengidap herpes atau HIV, dokter mungkin akan meresepkan obat yang mencegah infeksi virus bertambah parah, yang disebut obat antivirus.Biasanya Anda akan mengalami lebih sedikit kekambuhan herpes jika menjalani apa yang disebut terapi penekan harian dengan obat antivirus yang diresepkan. Namun, penularan herpes pada pasangan Anda masih mungkin terjadi.
Obat antivirus dapat mengendalikan infeksi HIV selama bertahun-tahun. Namun, Anda tetap membawa virus tersebut dan masih bisa menyebarkannya, meski risikonya lebih rendah.
Semakin cepat Anda memulai pengobatan HIV, semakin efektif pengobatan tersebut. Jika Anda meminum obat sesuai petunjuk, kemungkinan besar viral load dalam darah akan menurun sehingga tidak dapat ditemukan. Dengan begitu, Anda tidak akan menularkan virus ke pasangan seks.
Jika Anda pernah mengalami infeksi menular seksual, tanyakan kepada dokter berapa lama setelah pengobatan Anda perlu dites ulang. Melakukan tes ulang akan memastikan bahwa pengobatan berhasil dan Anda tidak terinfeksi ulang.
Lihat Juga: Apa Itu Meningitis, Penyakit yang Kini Pemberian Vaksinnya Wajib untuk Jemaah Umrah dan Haji
(tsa)