Kadar Estrogen pada Pria Bisa Sebabkan Migrain

Kamis, 05 Juli 2018 - 12:59 WIB
Kadar Estrogen pada Pria Bisa Sebabkan Migrain
Kadar Estrogen pada Pria Bisa Sebabkan Migrain
A A A
PADA wanita, migrain bisa dipicu fluktuasi hormon. Sekarang sebuah penelitian kecil mengisyaratkan bahwa estrogen juga dapat berperan dalam menumbuhkan penyakit migrain pada pria.

Penelitian terhadap 39 pria menemukan bahwa mereka dengan penyakit migrain memiliki tingkat estrogen yang lebih tinggi atau di atas rata-rata dibandingkan pria yang tidak mengalami migrain. Para peneliti mengatakan, meski kecil, penelitian ini menunjukkan pentingnya keseimbangan hormon dalam menjaga agar migrain tidak menyerang para pria.

Telah lama diketahui bahwa fluktuasi hormon dapat memicu migrain pada wanita. Sekitar tiga perempat penderita migrain adalah perempuan, dan lebih dari separuhnya telah menyerang para wanita menjelang masa menstruasi bulanan mereka.

“Hubungan ini diduga dijelaskan oleh pergeseran hormon pada perempuan, terutama estrogen, yang memengaruhi persepsi nyeri. Ada juga bukti bahwa estrogen membuat otak lebih rentan terhadap depolarisasi penyebaran kortikal, mengacu pada gelombang penyebaran hiperaktif di antara sel-sel di permukaan otak,” kata peneliti utama pada studi ini, yang juga ahli saraf di Leiden University Medical Center di Rotterdam, Belanda, Dr Ron Van Oosterhout, dilansir laman WebMD.

Menurutnya, hal tersebut dianggap sebagai penyebab yang mendasari migrain. Penelitian kecil tersebut juga telah meneliti peran hormon dalam migrain pria dan berfokus pada testosteron. Itu sebabnya dr Ron dan timnya mengukur tidak hanya kadar testosteron, tetapi juga estradiol (sejenis estrogen).

Mereka mengambil sampel darah 22 pria tanpa riwayat sakit kepala berulang dan dari 17 pria dengan migrain periodik. Secara keseluruhan, studi menemukan, pria dengan migrain memiliki tingkat estradiol yang lebih tinggi dibandingkan pria yang bebas migrain.

“Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan kadar estrogen seorang pria, termasuk kelebihan lemak tubuh dan usia. Temuan menunjukkan peran estrogen bukan hanya pada migrain wanita, melainkan juga pada pria.

Studi ini memunculkan hal penting di permukaan. Sekarang kita perlu menggali lebih dalam,” papar dr Ron. Dia menuturkan, beberapa pria juga menunjukkan peningkatan testosteron tepat sebelum migrain mereka menyerang. Itu terjadi pada pria dengan beberapa sinyal seperti menguap berlebihan dan kelelahan.

“Penelitian yang lebih besar masih diperlukan untuk memahami bagaimana hormon memiliki peran sehingga menimbulkan migrain pada pria. Terlalu dini untuk me nga ta kan apakah mungkin ada implikasi pengobatan,” ungkap dr Ron.

Dia mencatat, terapi hormon belum terbukti efektif untuk wanita dengan penyakit migrain. Di Amerika Serikat, menurut Migraine Research Foundation, diperkirakan 39 juta orang mengalami migrain. (Iman Firmansyah)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4170 seconds (0.1#10.140)